-->

Pemuda: Tonggak Perubahan Bangsa

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Oleh: Marwah Hayati Nufus 
(Mahasiswi Pendidikan Fisika UPI)

Mediaoposisi.com- Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda dikatakan sebagai sumber daya manusia pembangunan, baik saat ini ataupun di masa yang akan datang.

Menurut draft RUU Kepemudaan, pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun, yang apabila ditilik dari sisi usia, maka pemuda merupakan masa perkembangan secara biologis dan psikologis.

Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat secara umum. Bahkan, sejak awal kemerdekaan bangsa Indonesia, Bung Karno pernah menyatakan dengan tegas “Berikan aku 10 pemuda, maka akan aku rubah dunia”. Sehingga, dari sini sudah tergambar jelas bahwa pemuda merupakan bagian yang paling penting dalam perubahan sebuah peradaban.

Mirisnya, hari ini di Indonesia kita saksikan betapa banyak kasus mengerikan yang melibatkan pemuda-pemudi. Awal tahun lalu, perilaku LGBT mencuat ke permukaan dan terungkap bahwasannya pelaku didominasi oleh para pemuda. Belum lagi, bulan lalu kita mendapati seorang penonton Bola yang berasal dari Jakarta tewas mengenaskan dikeroyok oleh oknum pemuda asal Bandung.

Terakhir, sekelompok pemuda Islam beberapa hari yang lalu tega membakar kalimat tauhid yang semestinya kita muliakan. Adapun, perihal seks bebas, narkoba dan mabuk-mabukan sudah bukan menjadi rahasia bahwa setiap harinya terus bertambah jumlah pelakunya yang juga melibatkan pemuda.

Pemuda dengan segenap potensi yang dimilikinya seharusnya mampu menyelamatkan negeri yang sedang carut marut terlilit hutang dan dipenuhi tindak korupsi. Pemuda dengan keteguhan yang ada dalam dirinya seharusnya memiliki tekad kuat untuk melakukan perubahan demi bangsa dan negara yang lebih baik. Namun, dengan sistem berlandaskan kebebasan yang diterapkan di hampir seluruh negara termasuk Indonesia ini malah melahirkan pemuda-pemuda yang krisis moral. 

Padahal, beberapa tahun kedepan pemuda inilah yang kemudian akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa. Akan menjadi apa negeri kita jika dipimpin oleh para pelaku LGBT? Akan dibawa kemana negeri kita jika dipimpin oleh ‘aktivis’ tawuran? Akan semengerikan apa negeri kita jika dipimpin oleh penista kalimat tauhid?

Seharusnya, kita menjadikan masa muda kita dengan baik  dan senantiasa dekat dengan Islam. Karena, bagaimanapun masa muda merupakan salah satu masa yang akan Allah tanyakan di akhirat kelak, sebagaimana hadits:

Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi RabbNya, sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu)” HR. Tirmidzi

Maka dari itu, sudah saatnya kita mengajak seluruh pemuda-pemudi untuk sama-sama melakukan perubahan, mengembalikan peran pemuda yang sesungguhnya yakni energik, produktif, mencintai Islam serta semangat dalam menyebarkan dan memperjuangkan Islam. Dipundak para pemudalah masa depan bangsa ditentukan. Ditangan para pemudalah, akan kembali terwujud peradaban Islam yang Allah janjikan.[MO/sr]




Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close