-->

Panji Rosulullah Milik Seluruh Umat Muslim?

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen
ilustrasi
           
Oleh : Rizkya Amaroddini

Mediaoposisi.com-Insiden pembakaran bendera tauhid oleh oknum Banser di alun-alun Kecamatan Limbangan, Garut pada Hari Santri Nasional menimbulkan kontroversi dan kemarahan ummat.

Banser memiliki persepsi bahwa bendera hitam atau putih bertuliskan kalimat tauhid adalah milik Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Mereka memiliki pandangan bahwa membakar benda yang bertuliskan kalimat tersebut hukumnya boleh bahkan wajib.

Pandangan tersebut berlandaskan hadits dari Imam Al-Dasuqi Al-Maliki dalam kitab Hasyiyah Al-Dasuqi 'ala Al-Syarhi Al-Kabir dan Syekh Zakaria Al-Anshari.

Namun perlu pelurusan tentang makna hadits tersebut dan Panji Rosulullah.

1. Dalam bendera itu bertuliskan kalimat tauhid, namun bukan untuk di bakar karena itu panji Rosulullah. Panji Rosulullah itu sakral jadi tidak pantas jika bertindak seperti itu.

2. Panji tersebut bukan milik ormas HTI. Karena HTI tidak punya bendera. Sekalipun dalam aktivitasnya membawa panji Rosulullah tapi tidak dengan kepemilikan. Karena panji tersebut milik ummat.

3. Dalam hadits di katakan bahwa yang "berserakan" maka di bakar, itu memang benar. Namun bukan untuk panji Rosulullah karena itu bisa di simpan bukan di bakar.

4. Setelah kejadian pembakaran panji Rosulullah, mengapa ummat marah ? Karena jelas dalam postingan vidio itu menyatakan bahwa bendera tersebut milik HTI dan pembakaran ketidakterimaan terhadap perpecahan NKRI di sebabkan panji tersebut.

5. Ummat memang kecewa dan marah terhadap perilaku pembakaran panji tersebut karena sudah jelas panji itu milik ummat namun orang Islam jugalah yang membuat ummat tersakiti.

Dalam pengklarifikasi di atas, jubir Hizbut Tahrir Indonesia juga menjawab pernyataan orang-orang yang mengklaim bendera tauhid adalah milik HTI.

Dalam vidio berdurasi 1 menit M.Ismail Yusanto menjelaskan bahwa ormas HTI tidak punya bendera.

Bendera bertuliskan kalimat tauhid di sebutkan dalam hadits, yang artinya : " Panjinya (raayah) Rosulullah shallallahu 'alayhi wa sallam berwarna hitam, dan benderanya (Liiwa') berwarna putih, tertulis di dalamnya : "Laa ilaaha illallah Muhammad Raasulullah." ( HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Sekalipun dalam setiap agenda HTI menampakkan bendera tauhid di khalayak bukan berarti mengklaim itu bendera milik HTI, sebab sudah jelas itu milik ummat. Dan dengan kalimat tauhid itu kita menjadi muslim, seharusnya kita meninggikan kalimat itu, bukan merendahkan.

Karena dengan kalimat tauhidlah kita bisa hidup dengan kemuliaan atau kita hidup tanpa kemuliaan. Dan ingatlah setiap hal apapun di dunia akan di mintai pertanggung jawaban di hadapan Allah.

Semestinya kita hidup mengambil aturan dari pencipta secara kaffah, bukan mengambil ala prasmanan yakni mengambil yang sesuai dengan keinginannya dan mencampakkan aturan yang tidak di inginkan.

Kehidupan di dunia hanya sementara sedangkan kehidupan akhiratlah yang kekal, ingatlah tujuan hidupmu apa serta jadikan aqidah Islam sebagai pemersatu ummat di seluruh dunia.[MO/gr]



Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close