-->

Ngibul Ala Kiyai SMK

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen


Oleh: Nasrudin Joha

Mediaoposisi.com-Hayo, ini sudah tanggal 31 Oktober 2018 loh, sudah dibatas limit akhir bulan Oktober. Mungkinkah, janji Pak Kiyai yang katanya Mobil SMK akan diproduksi massal bisa terpenuhi ? Atau apakah, masih ada dalih lain untuk mengunggah kedustaan baru untuk menutupi kedustaan lama ?

Pak Kiyai ini, awalnya terkenal sidik dan amanah. Tetapi, begitu bergumul di lumpur cebong, ikut-ikutan jadi pendusta dan ingkar janji. Coba tengok hadits Rasulullah, orang munafik itu cirinya suka boong, ingkar janji dan khianat.

Nah Kalo yang berdusta, ingkar dan khianat itu seorang suami, paling-paling korbannya hanya istri dan anaknya. Kalo ini terjadi pada seorang pemimpin, maka korbannya seluruh rakyat. Klo ini dilakukan calon pemimpin ? Ya tidak mungkin akan diteruskan, kecuali yang memilih itu juga golongan pendusta dan khianat.

Saya belum mau mengatakan Kiyai ini ngibul, atau dusta, ingkar janji bahkan khianat. Masih ada waktu tersisa, sekira 1 X 17 Jam untuk membuktikan mimpi 'Mobil SMK'. Saya kira, jika Kiyai ini bisa meminta bantuan Bandung Bondowoso, atau masih berkerabat dengan Sangkuriang, mungkin dalam semalam mobil SMK akan mampu di produksi massal. Dan malam nanti, tepat pukul 23.59 WIB, di tanggal 31 Oktober 2018, mobil SMK telah terjajar rapih dihalaman istana negara untuk diresmikan petugas partai.

Tapi jika ternyata gagal, bolehlah kita memberi gelar Kiyai SMK pada orang ini. Agar kita ingat kedustaan sang Kiyai pada proyek mobil SMK. Agar umat, tidak tertipu dengan ujaran sang Kiyai SMK saat mengumbar janji. Ini dekat Pilpres, mempercayai pendusta juga suatu dosa, selain pendustanya juga berdosa tentunyahhhh.

Cara menyelamatkan Kiyai SMK adalah dengan tidak memberinya amanah. Memberi amanah, kepada orang yang diduga kuat akan selalu mengkhianati adalah tindakan tidak amanah. Apalagi, Kiyai SMK bersanding dengan seorang petugas partai yang sudah terlebih dahulu mendapat gelar masyhur :pendusta, ingkar janji dan khianat.

Ini bukan soal tidak suka atau membenci, ini soal menjaga amanah. Amanah kekuasaan itu memiliki implikasi luas kepada seluruh Umat. Jika dusta itu diproduksi individu, mudhorotnya hanya bagi individu itu. Tapi jika dusta oleh penguasa, mudhorotnya menimpa seluruh umat.

Kita rasakan saat ini, dusta tidak utang ternyata menumpuk utang sampai ribuan triliun. Dusta tidak Import, nyatanya Import. Dusta kabinet ramping, ternyata gemuk. Dusta kembangkan BUMN, nyatanya jual aset saja. Dan ........

Masih banyak dusta-dusta lainnya.

Kembali ke Kiyai SMK, beliau sudah sepuh, uzur, dan kurang stamina. Rasanya zalim, jika kita tambah beban beliau dengan amanah yang lebih berat. Apalagi, jika kita telah mengindera amanah akan dilentarkan, ini sama saja menjerumuskan Kiyai SMK ke jurang api neraka.

Karena itu, ayo bangun kejujuran dengan tidak memilih kedustaan. Ayo bangun kepercayaan, dengan tidak memilih para pengingkar janji. Ayo bangun amanah, dengan melempar jauh para pengkhianat dari kursi kekuasaan.

Kita masih memiliki waktu, untuk menjauhkan umat dari para pendusta. Kita memiliki banyak cara, untuk menyelamatkan Kiyai SMK dari bala yang lebih berat. Kita, masih memiliki banyak peluang pahala, dengan menyelamatkan umat dari rezim pendusta dan khianat [MO/an].

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close