-->

Kelalaian Pemerintah Dalam Mengurus Umat Dengan Ketidakpastian Harga Premium

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Oleh: Fatimah
Siswi SMP Negeri 1 Rancaekek

Mediaoposisi.com-Pemerintah sudah harus menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium. Hal itu demi memperbaiki defisit transaksi berjalan. Jika tidak dibatalkan, harga premium akan naik sekitar 7% dan akan berdampak negatif.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual menjelaskan impor minyak bakal meningkat karena orang mulai beralih ke premium yang jauh lebih murah ketimbang Pertamax.

Jika impor meningkat, seiring bertambahnya konsumsi premium, kondisi defisit transaksi berjalan bakal makin parah. 

Beban Pertamina yang menanggung selisih harga jual juga makin bertambah. Ujung-ujungnya itu bisa menjadi sentimen negatif terhadap nilai tukar rupiah karena penundaan kenaikan harga BBM.

Fakta diatas membuktikan bahwa pemerintah bisa dibilang plin-plan setelah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium yang di batalkan oleh Menteri ESDM, Ignasius Jonan satu jam setelah konferensi pers kenaikan digelar.

Hal ini membuktikan bahwa sejak awal, pemerintah yang ada hanya membuai masyarakat dengan janji yang akhirnya tidak telaksanakan dan para pemimpin yang gila akan pencitraan hanya demi melanggengkan kekuasaan mereka.

Pembahasan diatas dengan jelas membuktikan bahwa hanya kepemimpinan islam yang bisa di harapkan oleh umat. Karna kepemimpinan islam tegak di atas keimanan dan berjalan di atas standar kebenaran hakiki.[MO/gr]




Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close