Oleh: Warih Surastono
Mediaoposisi.com- Kota Malang (8/7)—Gelora perjuangan ulama bersama umat dalam mengokohkan khilafah di bulan Syawal begitu luar biasa. Ahad (8/7/2018) Halal bi halal ulama ahlu sunnah wal jamaah Kota dan Kabupaten Malang. Tak kurang dari 200 ulama dan tokoh ummat memadati tempat berlangsungnya acara.
Tampak mengikuti secara hidmad, Kiyai Bahron Kamal, KH. Abdul Qoyum, KH. Sobrowi, KH. Mahmudi Syukri, Kiyai Lukman Hakim, KH. Muhammad Alwan, dan Gus Basith.

Mereka adalah para ulama dan tokoh yang takutnya kepada Allah sangat tinggi, insya Allah cerminan dari firman Allah “Innamâ yakhsyallâha min ‘ibâdihil ‘ulamâ’…” (QS. Fathir: 28) [Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allâh yang takut kepada-Nya hanyalah para Ulama…]
Ketawadhu’an para ‘alim-ulama malam ini bersambut dengan kesyahduan ungkapan-ungkapan penuh hikmah sepanjang acara.
“Pondok harus menyelamatkan ummat dengan mengajarkan sunnah Rasulullah SAW,” tegas KH. Sobrowi (Ponpes. Darussalam Tajinan)
“Dengan demikian saya nyatakan saudara, bahwa Khilafah adalah ajaran Ahlussunnah wal jamâ’ah,” tuturnya.
Kyai Mahmudi Syukri juga menjelaskan bahwa prinsip asal hukum Allâh tidak pernah berubah kecuali Allâh sendiri yang mengubahnya. Oleh sebab itu perihal tidak diterapkan syariat Islam saat ini dan digantikan oleh demokrasi, adalah penentangan kepada Allâh.

Adapun Almukarom KH. Abdul Qoyum (Koordinator Forum Komunikasi Ulama Aswaja Malang Raya) dalam kesempatan tausiyahnya mewanti-wanti, di tahun-tahun politik siklus 5 tahunan pada 2019 nanti. Umat harus waspada agar tidak jatuh pada dosa investasi akibat pilihan terhadap pemimpin yang tidak mau menerapkan syariat Islam.
Pukul 22.30, acara ditutup dengan doa, menyisakan semangat di dada para alim-ulama untuk terus istiqomah memperjuangkan tegaknya syariah dan Khilafah.[MO/sr]