TEMPO.CO, Tel Aviv - Sekitar 250 ribu orang dari berbagai negara berkumpul di Ibu Kota Israel, Tel Aviv, kemarin, Jumat, 8 Juni 2018. Mereka mengikuti Tel Aviv Pride Parade ke 20 untuk menghormati aktivis lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
Tel Aviv Pride Parade kali ini digelar selama sepekan. Bendera warna pelangi yang identik dengan gerakan LGBT berkibar di sudut-sudut Kota Tel Aviv.
“Tel Aviv, sebagai kota ramah kaum gay di dunia dan sebagai pelopor kebebasan, pluralisme, dan toleransi sangat bangga dengan jumlah turis yang berpartisipasi di acara ini,” kata Wali Kota Tel Aviv Ron Huldai pada Jumat, 8 Juni 2018.
Tel Aviv Pride Parade diadakan tahunan sejak 1979. Awalnya, acara yang biasa diadakan di pekan kedua Juni ini gerakan politik dan demonstrasi untuk memperjuangkan hak-hak kelompok terpinggirkan itu.
Di acara tersebut para peserta bebas mengekspresikan orientasi seksual mereka. Bahkan banyak dari mereka yang tidak segan-segan bermesraan, seperti berciuman sesama jenis.
Sejak 2000, Tel Aviv Pride Parade lebih banyak dirayakan sebagai hiburan masyarakat yang diisi dengan konser musik dan pawai. Untuk tahun ini, di acara tersebut diadakan festival film gay internasional bernama TLVFest.
Ron mengatakan, Tel Aviv Pride Parade akan kembali diadakan pada tahun-tahun berikutnya. Bahkan, dia akan menjadikan Ibu Kota Israel itu sebagai kota tujuan bagi komunitas gay, baik lokal maupun internasional.
Duta Internasional Tel Aviv Pride 2018, Andy Cohen, mengungkapkan kegembiraannya dengan atas acara itu.
Menurut Cohen, Tel Aviv Pride 2018 adalah perayaan hak asasi manusia ketika banyak kaum LGBT di dunia tidak bisa menunjukkan jati diri mereka. “Ini menjadi sangat spesial ketika dirayakan di Tel Aviv (Ibu Kota Israel) dan dihadiri jutaan orang.”