POJOKSATU.id, JAKARTA – Usai pertemuan Amien Rais, Prabowo Subianto dan Habib Rizieq Shihab di Mekkah, pekan lalu, tercetus gagasan untuk melahirkan koalisi umat.
Rizieq dalam amanahnya, mendorong agar Gerindra, PKS, PAN dan PBB segera mendeklarasikan koalisi umat itu demi menggalang kekuatan untuk Pilpres 2019 mendatang.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum PPP Romahurmuziy meyakini hal itu bakal sulit terealisasi.
Sebab menurutnya, koalisi yang ingin dibangun itu hanya didasarkan atas klaim dengan mengatasnamakan umat.
Demikian dikatakan Rommy di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (5/6/2018).
Rommy mengakui, embel-embel ‘koalisi umat’ memang memiliki kesan yang positif dengan maksud dan tujuan yang baik pula, yakni menyatukan umat.
“Sesungguhnya ini merupakan bagian ikhtiar mencoba menyatukan seluruh potensi umat Islam,” ucapnya.
Akan tetapi, Rommy meyakini bahwa hal itu tidak akan terjadi.
“Tapi yakinlah bahwa itu tidak akan terjadi, karena namanya juga klaim,” lanjutnya.
Rommy menjelaskan, jika koalisi umat ditujukan untuk mewadahi umat Islam, sejatinya Joko Widodo juga banyak mendapat dukunan dari kalangan umat Islam.
Malah kenyataannya, koalisi partai pendukung Jokowi yang diisi oleh muslim jauh lebih banyak ketimbang empat partai yang digadang-gadang Rizieq itu.
“Karena jumlah umat Islam terwakili di dalam partai pengusung Pak Jokowi. Ini juga lebih besar dibandingkan jumlah umat Islam yang mereka wakili,” sindirnya.
Kendati nantinya koalisi umat benar-benar terbetuk sekalipun, Rommy menyebut hal itu tak akan memberikan perngaruh signifikan.
Ia juga tak menganggap kehadiran koalisi tersebut sebagai ancaman.
Alasannya, dalam kontestasi, tentu pihaknya harus siap menang dan siap kalah.
“Kami enggak melihat ini sebuah ancaman. Tetapi bagian dari mitra kontestasi yang akan memberangkatkan pasangan,” pungkasnya.
Sebelumya, Ketua Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Maarif menyebut Habib Rizieq menyarankan agar koalisi tersebut diberi nama Koalisi Keummatan.
“Bahwa Habib Rizieq Shihab meminta kepada Prabowo dan Amin Rais juga kepada pimpinan partai koalisi 212 untuk segera mewujudkan Koalisi Keummatan antara Gerindra, PKS, dan PBB,” kata Slamet.
Habib Rizieq sendiri, disebut Slamet tak berambisi maju dalam Pilpres 2019 meski namanya masuk dalam daftar capres 2019 yang direkomendasikan PA 212.
Rizieq lebih memilih mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres.
“Dengan pertimbangan umat, beliau (Rizieq) malah menyerukan dukung Prabowo,” ujar Ketua DPP PKS, Mardhani Ali Sera dalam keterangan tertulisnya, sebagaimana dilansir RMOl (Jawa Pos Grup/pojoksatu), Minggu (3/6).
Mardani menyebut, apa yang disampaikan Habib Rizieq juga sejalan dengan PKS yang ingin memunculkan koalisi tangguh untuk melawan petahana Joko Widodo.
“Dengan seruan Habib Rizieq ini mestinya menjadi pelecut bagi partai politik yang belum menentukan sikap untuk segera bersatu,”katanya.
PKS, kata Mardani, siap menjadi tulang punggung dari perjuangan koalisi pendukung Prabowo yang saat ini sudah bersama PKS, Gerindra, PBB dan juga digadang-gadang PAN akan bergabung.
“PKS siap menjadi tulang punggung koalisi keumatan ini,” pungkas pria yang juga Anggota DPR RI itu.
(JPG/ruh/pojoksatu)