JawaPos.com - Aksi terorisme tengah menjadi perhatian khusus bagi Indonesia. Begitu pula pemerintah Malaysia dan Filipina. Kedua negara tersebut sama-sama menaruh perhatian khusus pada kelompok-kelompok radikal. Dalam waktu dekat, tiga negara bakal melakukan latihan gabungan untuk menanggulangi persoalan terorisme.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, latihan gabungan akan dilaksanakan usai Idul Fitri. Namun terkait tanggal pastinya masih dirahasiakan.
"Iya saya yang rencanakan, dilaksanakan setelah lebaran (latihan gabungannya)," ungkap Ryamizard di Kantor Kemenhan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (8/6).
Adanya latihan ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam membendung terorisme. Sehingga aksi-aksi radikal seperti yang beberapa waktu ini terjadi di Indonesia tidak terulang kembali.
"Jadi jangan sampai seperti kemarin ngebom-ngebom. Kita semua harus mendukung (latihan gabungan ini) kalau ditahan-tahan akan terjadi lagi (aksi teror)," kata Ryamizard.
Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskom) Kemenhan, Brigjen TNI Totok Sugiharto menambahkan, latihan nantinya dihelat di pulau Kalimantan.
"Ya di Kalimantan (latihannya), kita liat SOP-nya Filipina, aturannya apa, nanti orangnya dikirim ke situ, nanti kita siapkan alatnya," kata Totok.
Dalam latihan gabungan ini, Totok membantah hanya akan mengirim Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopsusgab). Menurutnya, pasukan yang akan diterjunkan terdiri atas prajurit elite 3 matra TNI. Yakni TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
"Ya pasukan-pasukan elite lah, dari 3 matra, darat, laut, dan udara," pungkas Totok.
(ce1/sat/JPC)