illustrasi
Oleh : Tri Wahyuningsih, S.Pi
Mediaoposisi.com-2018 menjadi tahun yang paling ditunggu pecinta bola kaki skala dunia,sebab bulan Juni mendatang tepatnya 14 Juni 2018 akan dilangsungkan seremonial sekaligus penanda di mulainya perhelatan Akbar dunia sepak bola untuk satu bulan ke depan.
Penyelenggaraan piala dunia empat tahun sekali ini, selalu diadakan di negara-negara yang berbeda.
Kalau empat tahun lalu Brazil yang menjadi tuan rumah, maka untuk tahun ini Negeri Vladimir Putin,Rusia yang mendapat giliran menjadi tuan rumah agenda Akbar FIFA ini.
Selayaknya yang dilakukan untuk sebuah agenda besar skala dunia pula, tentulah persiapan-persiapan yang dilakukan sangat optimal dimulai dari waktu yang lama, mungkin sejak dua atau tiga tahun lalu Rusia telah mempersiapkan negara nya agar layak menjadi tuan rumah piala dunia.
Dan bukan hanya Rusia yang mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya agenda Akbar FIFA ini, tapi seluruh negara yang lolos kualifikasi pun juga berupaya sekeras dan seoptimal mungkin menyiapkan tim terbaiknya agar nanti dapat keluar menjadi Juara.
Maksiat Yang Tak Terelakkan
Tak hanya tim yang berlaga, hampir seluruh warga dunia baik anak-anak, remaja ataupun tua dari kalangan laki-laki dan perempuan telah mempersiapkan diri bahkan harta untuk meramaikan ajang empat tahunan ini.
Ya, yang berlandaskan perjudian dunia menjadi warna tersendiri untuk piala dunia ini. Semua orang yang mencintai olahraga ini, rela menghabiskan uangnya hanya untuk taruhan tim kesayangannya yang diyakini pasti menang.
Dimulai dari awal pembukaan hingga akhir piala dunia, tak sedikit uang yang hilang hanya untuk difoya-foyakan dalam bingkai perjudian. Inilah ajang skala perjudian dunia yang menjadi warna warni piala dunia.
Mirisnya, tak hanya uang judi yang menjadi warna. Free sex, alkohol pun tampaknya tak lepas dari agenda ini.
Sebab, siapa yang tak gelap mata dan mampu menahan godaan syetan melalui uang yang berlimpah. Uang yang bertebaran tentulah harus disalurkan, ya bila tak menyalurkan kepada wanita tentulah alkohol serta narkoba menjadi tempat pembuangan uang judi tersebut. Ironi sekali.
Suksesnya Barat Menebar Kerusakan
Piala dunia hanyalah satu dari sekian banyak agenda Akbar yang hanya memberikan kesenangan dunia dan melenakan manusia.
Tak hanya bidang olahraga,pendidikan bahkan ekonomi pun menjadi sasaran barat untuk di buat agenda-agenda besar skala internasional yang tentulah tak sedikit uang yang dikeluarkan.
Hiburan-hiburan yang mereka hadirkan baik lewat film,buku,perhelatan Akbar kelas dunia semata-semata hanya untuk menyibukkan masyarakat dengan urusan dan kesenangan duniawi saja.
Masyarakat khususnya kaum muslim lupa akan hilangnya peradaban gemilang di tahun 1924, sebab mereka disibukkan dengan hiburan rusak ala syetan,berputar hanya dalam pemenuhan kebutuhan perut serta menghangatkan ghiroh nasionalisme semata.
Dan kini ketika umat muslim mulai bosan akan kehidupan ini dengan sgala aturan yang tak pernah berpihak dengan mereka, barat kembali meracuni pemikiran-pemikiran kaum muslim dengan hiburan-hiburan indah bak pelangi miliknya kaum LGBT.
Mulai dari menghadirkan tontonan-tontonan tak bermutu di televisi,media digital maupun layar lebar, menjadwalkan segala agenda kejuaraan di segala bidang olahraga, mendistribusikan racun-racun berupa narkoba dan alkohol, dan mengkampanyekan free sex dalam bingkai prostitusi legalnya.
Sungguh sangat tersistematis Kafir barat penjajah menghancurkan generasi-generasi kaum muslim dan umat manusia pada umumnya.
Tak ada yang setengah-setengah dalam pekerjaan mereka, semua dilakukan dengan amat sangat optimal dan hasil yang mereka peroleh pun tak mengecewakan.
Umat manusia khususnya kaum muslim telah hancur dan sulit untuk bangkit dari kehancuran tersebut. Lalu, bagi yang mengetahui jahat dan liciknya kafir penjajah masihkah tetap diam bagai setan bisu ? Semoga tidak.
Umat Menunggu Peranmu Wahai Pejuang Dakwah
Barat dengan bingkai kafir penjajah memang sangat gencar menghancurkan tatanan kehidupan kaum muslim, mereka senantiasa membuat makar di negeri-negeri muslim untuk sebuah kehancuran global tatanan kehidupan dunia.
Barat dengan ideology Sekulerisme yakni pemisahan agama dari kehidupan yang mana tak pernah adanya tuhan dalam dunia mereka begitu yakin membangun makar untuk sebuah kehancuran.
Semangat barat akan makar ini sesungguhnya bisa digunakan para pejuang agama Allah untuk membangkitkan ghiroh perjuangan mereka dalam mengarungi jalan dakwah dengan visi Syurga dan kebangkitan Islam kembali.
Sebab, jika barat tak punya Allah yang maha besar dan yang berkuasa atas segala sesuatu di dunia ini maka pejuang dakwah ideologis senantiasa bersama dan menghadirkan Allah dalam setiap hembusan nafas dan langkah kaki mereka untuk memenuhi bisyarah Rasulullah SAW.
“Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya.
Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja dictator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, beliau diam”.[HR. Imam Ahmad]
Oleh karenanya, teruntuk para pengemban dakwah berideologikan Islam, yang meyakini sepenuh hati dan jiwa akan bisyarah atau kabar gembira dari Rasulullah tetaplah berpijak pada keyakinan ini.
yakin akan kemenangan yang tak lama lagi akan dirasakan manis dan nikmatnya. Kemenangan yang dimustahilkan barat dan para pembenci Islam, namun Allah sang pemilik kehidupan telah memberikan janji akan kemenangan tegaknya kembali Institusi Negara kaum Muslim, perisai sejati untuk umat di dunia.[MO]