JAKARTA -- Tank milik Yon 412 Kostrad TNI AD yang mengangkut rombongan anak Taman Kanak-kanak (TK) tergelincir dan tenggelam di Sungai Bogowonto, Purworejo, Jawa Tengah. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 10.05 WIB Sabtu (10/3) siang.
Tank tersebut tergelincir dan tenggelam di sungai Bogowonto saat membawa rombongan anak TK yang akan melakukan kegiatan di luar ruangan (outbound). Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Wuryanto membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Menurut Wuryanto, kendaraan tempur yang tenggelam di Sungai Bogowonto itu milik Kostrad. "Oh iya, gini tank itu punya kostrad batalion 412 kostrad," kata Mayjen Wuryanto saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Sabtu (10/3).
Kendati demikian, Wuryanto belum mau menjelaskan lebih rinci kronologi kejadian tenggelamnya tank Kostrad TNI AD itu. Menurutnya, yang lebih berhak untuk menjelaskan kejadian tersebut pihak Kostrad langsung. "Jadi yang berhak menyampaikan ini kapten kostrad," kata dia.
Diketahui terdapat kegiatan outbound dari sejumlah TK di Sungai Bogowonto, Purworejo, Jawa Tengah. Dalam kegiatan itu, melibatkan tiga Tank TNI AD. Satu tank yang mengangkut sejumlah anak TK tergelincir dan tenggelam ke dalam sungai.
2 orang meninggal
Kepala Dinas Penerangan Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Alfret Denny Tuejeh mengatakan prajurit TNI AD Pratu Randi mengalami kelelahan menyelamatkan anak-anak supaya tidak terbawa arus Sungai Bogowonto, Purworejo, Jawa Tengah. Kemudian, Pratu Randi terbawa arus dan meninggal dunia setelah berada di rumah umum sakit daerah (RSUD).
Kepala Dinas Penerangan Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Alfret Denny Tuejeh mengatakan prajurit TNI AD Pratu Randi mengalami kelelahan menyelamatkan anak-anak supaya tidak terbawa arus Sungai Bogowonto, Purworejo, Jawa Tengah. Kemudian, Pratu Randi terbawa arus dan meninggal dunia setelah berada di rumah umum sakit daerah (RSUD).
Pratu Randi menjadi satu dari dua korban tewas dalam kecelakaan satu unit Tank M113A1 TNI AD di Sungai Bogowonto, Sabtu (10/3). Selain Pratu Randi, korban lainnya yakni Ketua Yayasan TK Ananda, Iswandari. Iswandari juga meninggal di rumah sakit. Sementara anak-anak berhasil diselamatkan.
"TNI AD sangat menyesalkan kejadian itu dan menyatakan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban yang meninggal," kata Alfret dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (10/3).
Republika
