Oleh: Amin S - LANSKAP
Penyerangan yang dilakukan pria dengan senjata tajam dialami seorang takmir masjid di Kabupaten Kendal. Korban, KH Ahmad Zaenuri (51) juga merupakan Rois Syuriah NU Ranting Desa Truko, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal. Kasat Rekrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar, mengatakan peristiwa terjadi hari Sabtu (17/3) kemarin sekitar pukul 16.15 WIB di rumah korban, Dusun Krajan RT 04 RW 01 Desa Truko Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal.
https://m.detik.com/news/berita-jawa-tengah/d-3923295/takmir-masjid-di-kendal-ditebas-golok-hingga-tangannya-patah#top
Lagi!
Entah sampai kapan satu per satu ulama bertumbangan di tangan kriminal 'misterius'. Sebelumnya Polri menegaskan rentetan kasus penganiayaan ulama sebagian besar adalah hoax di dunia maya, dan mengklaim sejauh ini hanya 3 kasus yang benar-benar terjadi. Yang membingungkan, ke tiganya dilakukan oleh ODGJ, rentang waktu yang hampir berbarengan di tempat yang berbeda. Meski Polri berulang kali menegaskan hanya kebetulan dan menolak dugaan kasus tersebut adalah by design, namun fakta yang ada tetap mengusik rasional kita.
Pun untu kejadian teranyar di Kendal kemarin (17/3) kepolisian langsung merujuk pelaku ke ahli kejiwaan. Tentu logika kita bertanya, apakah sebelum-belumnya untuk setiap pelaku penganiayaan atau pembunuhan polisi selalu mendahulukan dugaan pelaku adalah orang gila? Barangkali bisa dimaklumi jika kejadiannya sekali saja, tapi ini? Berturutan dengan rentang waktu tidak lama, yang diserang selalu ulama atau ustadz, sungguh terlalu sembrono jika menyimpulkan ini murni kriminal. Sejak kapan orang gila kemana-mana bawa sajam dan mengincar ulama?
Aroma by design tidak bisa diabaikan sama sekali, akan terlalu naif saya kira. Apalagi ini di tengah tahun politik, di tengah propaganda anti Islam terus memantik polemik, saat kasus-kasus bernuansa merugikan umat Islam dan menguntungkan kelompok lain belum tertuntaskan. Kejujuran dan profesionalisme Polri menjadi pertaruhan di sini. Harus ada law enforcement yang tegas, lugas, adil dan tidak pakai aneka alibi apologi. Di saat inilah kesempatan terbaik untuk Polri membuktikan bahwa mereka bukan hanya 'jago' menembak mati terduga teroris. Mari kita tunggu, dan STOP PENGANIAYAAN ULAMA KAMI. [IJM]