Buat adikku :
Ustadz Alfian Tanjung
Kini engkau berada di tempat yang paling tidak enak, penjara!
Harap dan doaku semoga, engkau sabar dan ikhlas menjalani.
Sesungguhnya ada hikmah dibalik musibah.
Engkau jangan merasa malu berada dibalik terali karena, engkau bukan korupsi, bukan memperkosa, bukan membunuh, dan bukan pelaku kriminal apa pun.
Akan tetapi engkau adalah pejuang. Penyampai pesan kebenaran, kebenaran tentang ancaman bahaya Komunis yang kau ketahui, kepada umat Islam dan seluruh bangsa ini. Karenanya engkau jangan malu meski, engkau pun tak boleh bangga dipilih oleh ALLAH untuk dipersiapkan di "Kawah Candradimuka" sebelum maju ke kancah "Barata Yudha".
Aku dapat merasakan pikir dan rasamu sakarang ini, terutama mengingat isterimu terkasih yang baru saja menjalani operasi nun jauh di Surabaya sana. Jauh... Disebabkan engkau masih di dalam cengkeraman si angkara murka. Mana lagi kedua anakmu masih kuliah pula, dan kabarnya kontrak rumahmu telah tiba waktunya.
Aku bisa merasalkan oleh karena aku pun telah pernah menjalaninya.
Selama masa dua puluh dua tahun yang kulalui di balik terali rejim tirani, banyak ketemui mereka yang keluar masuk berulangkali dengan sabar menjalani, padahal mereka mengetahui ujung perjalanan mereka adalah : Neraka!!
Engkau yang meyakini bahwa ujung perjalananmu Syurga, tentu akan lebih tabah dan kuat dari mereka.
Pesan dan harapanku, engkau pusatkan hati dan pikiranmu kepada ALLAH. Niscaya jalan keluar dan rejeki akan DIBERIKANNYA, bahkan dari arah dan cara yang engkau tidak menyangkanya.
Wahai saudaraku para hartawan dan dermawan, semoga antum melihat kesempatan berfastabiqul khairat dengan menyalurkan amal shaleh kepada Ustadz Alfian Tanjung dan keluarganya yang saat ini sungguh membutuhkan, dan amat patut mendapat perhatian dan dukungan dari semua orang-orang yang beriman kepada ALLAH dan hari kemudian.
Hasbunallahu wani'mal wakil
Sudirman Timsar Zubil
KB PII SUMUT/Ketua Umum Majelis Syuro FUI-SU