-->

Negeri ini pun Masih Terjajah Kapitalisme Global

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen


Oleh: Ahmad Rizal - Dir. Indonesia Justice Monitor

Hiruk pikuk dukungan untuk Palestina membahana di seantero negeri. Memang, dukungan AS kepada Israel membuktikan ke sekian kalinya wajah asli keduanya. Bahkan hingga saat ini kecongkakan Israel terus berlangsung di atas tanah yang diberkahi itu. AS adalah penjajah yang mendukung penjajahan di atas dunia, khususnya di dunia Islam.

Penjajahan yang dilakukan AS tidak lain karena terdorong dari ideologi  yang diembannya, Kapitalisme. Penjajahan adalah sarana paling efektif untuk menyebarkan ideologi jahat ini hingga ke pelosok semesta. Maka, di era kapitalisme ini tak heran apabila penjajahan atas bangsa-bangsa terus berlangsung hingga detik ini.

Indonesia, negeri yang kaya akan sumber daya nyatanya rakyat tak pernah merasakan gemerlapnya harta yang mereka miliki. Miris, 80% lebih kekayaan alam dikuasai asing. Undang-Undang terkait pengelolaan kekayaan negara semacam UU Minerba, UU SDA, UU Migas, dll sarat pro asing.

Keterlibatan para kapitalis dalam pembuatan UU telah menjadi rahasia umum. Akibatnya tentu hak-hak rakyat terabaikan. Pemerasan dan pemalakan atas rakyat menjadi hal yang niscaya. Ketika regulasi pemasukan negara dari sumber kekayaan yang melimpah tak jelas, maka beban pemasukan negara lebih dominan ditujukan kepada rakyat melalui besarnya pajak. Kekayaan trilyunan rupiah diswastanisasi, diliberalisasi, diprivatisasi, ujung-ujungnya asing yang menikmati.

Keheranan publik akan kekalahan bertubi-tubi pemerintah menghadapi perusahaan-perusahaan multinasional menjadi hidangan harian. Semakin meyakinkan bahwa penjajahan hari ini terwujud karena ada pihak dalam yang memberi lampu hijau untuk menjajah bangsanya sendiri. Semakin membuka mata rakyat bahwa kebijakan dan UU yang dibuat alih-alih untuk menghapus penjajahan, justru semakin mengundang para penjajah asing masuk menjarah dan merampok kekayaan alam yang ada. Penindasan ekonomi melalui sistem ekonomi neoliberal dan mata uang asing tak juga membuat para pemangku kebijakan jera dan melawan. Bahkan ridho dan rela.

Apapun bentuknya, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Begitu pula, bercokolnya antek asing di atas bumi Indonesia wajib ditumpas hingga ke akar-akarnya. Sesungguhnya eksistensi penjajah dan penjajahan senantiasa mengalami masa suburnya apabila didukung ekosistem yang relevan di sekitarnya. Maka, berlangsungnya penjajahan ini bisa diakhiri bila rakyat bergerak menebas ekosistem itu dan mewujudkan ekosistem lain yang lebih menyejahterakan. [IJM]

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close