-->

Buntut Pemblokiran Medsos, FPI: Padahal Selama Ini Kami Bantu Pemerintah

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Buntut Pemblokiran Medsos, FPI: Padahal Selama Ini Kami Bantu Pemerintah

Opini Bangsa - Pemerintahan rezim Joko Widodo dinilai jadi aktor utama di balik diblokirnya sejumlah akun media sosial milik Front Pembela Islam (FPI). Hal ini tak lepas dari adanya sejumlah kritik dan tekanan yang selama ini dilakukan ormas Habib Rizieq Shihab itu terhadap pemerintah.

Tokoh FPI Habib Novel Barmukmin juga menuding pemerintah saat ini justru memelihara akun-akun media sosial yang kerap menyebarkan hoax atau berita buruk. Ia pun tak menampik jika akun-akun tertentu sudah dipakai rezim penguasa untuk memberantas ormas garis keras.

"Iya. Kami melihat akun ini sudah direkrut oleh pemerintah. Atas nama pemerintah, ini yang berbahaya," kata Novel kepada Kricom di Jakarta, Jumat (22/12/2017).

"Jadi kami minta kepada Kemenkominfo untuk bertindak adil. Padahal kami selama ini membantu pemer‎intah," ungkap dia.

Beberapa kegiatan yang membantu pemerintah antara lain pengiriman relawan bencana alam, krisi Rohingnya dan relawan ke Palestina.

"Ke Palestina itu berlangsung tiap tahun. Bukan hanya karena konflik saja. Bahkan di sana ada rumah sakit yang benar-benar nama FPI diabadikan. Kami intens membantu mereka," kata dia.

"Nah dengan ditutupnya akun ini, masyarakat jadi kehilangan informasi yang peduli terhadap saudaranya didalam dan luar negeri. Padahal, Alhamdulillah selama ini kami yang dipercaya," tutupnya.

Seperti diketahui, salah satu akun media sosial milik Front Pembela Islam (FPI) tak bisa diakses. Tak hanya itu, situs resmi FPI juga tak bisa dikunjungi.

Dari pantauan Kricom, akun Instagram milik FPI, yaitu @dpp_fpi sudah tak lagi terdaftar. Ketika menunjungi instagram.com/dpp_fpi, muncul tulisan "Sorry, this page isn't available. The link you followed may be broken, or the page may have been removed."

Hal yang sama juga terjadi ketika Kricom mencoba untuk mengunjungi situs FPI di alamat fpi.or.id. Laman tersebut juga menghilang dan digantikan dengan pernyataan, "This site can't be reached." [opini-bangsa.com / kci]


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close