-->

Biadab! Metro TV dan Media Indonesia Sebut Reuni Akbar 212 "Perayaan Kemenangan Intoleransi"

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Biadab! Metro TV dan Media Indonesia Sebut Reuni Akbar 212 "Perayaan Kemenangan Intoleransi"

Berita Islam 24H - MetroTV dan Media Indonesia kembali menyakiti umat Islam. Kedua media yang baru saja menerima penghargaan dari Kemenag RI sebagai media yang dinilai aktif dalam memajukan pendidikan Islam membuat narasi keji dalam program acara "Editorial Media Indonesia".

Dalam program Editorial Media Indonesia tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang tersaji dalam bentuk video, berupa video tersebut, teriring narasi yang secara provokatif menuding dan menyudutkan rencana Reuni Akbar 212.

Video berjudul Meneladani Toleransi Sang Nabi ini diunggah di laman MetroTV di kanal Editorial Media Indonesia pada jumat, 1 Desember 2017


Dalam salah satu kalimat narasinya dimulai pada menit 3:16, Editorial MetroTV menyinggung agenda Reuni Alumni 212 dengan menyebut sebagai perayaan intoleransi.

“Celakanya intoleransi itu dipraktekkan untuk kekuasan politik dengan mengatasnamakan agama. Lebih celaka lagi, mereka berencana berkumpul merayakan intoleransi itu dengan gegap gempita, huh. Ini tentu bisa membuat korban intoleransi semakin terluka. Ketika pihak yang terluka disuruh move on, supaya lukanya lekas pulih, pihak sebelah justru menari di atas luka itu dengan merakayakan kemenangan mereka secara gegap gempita,” kata narator.

Netizen pun langsung bereaksi keras atas video dengan durasi 4:23 menit tersebut dan mengecam unggahan editorial yang secara gamblang dinilai sebagai serangan yang langsung ditujukan pada alumni 212.
















Berikut video tayangan Editorial Media Indonesia:





Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close