-->

Antara Rokok dan Demokrasi

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen


Suhari Rofaul Haq 
(Direktur Political Stategic and Analysis Center - PSAC)


Judul diatas mirip dengan "peringatan" dalam sebuah iklan yang hampir tiap hari kita lihat atau baca. Ya, itu adalah iklan rokok tepatnya "Rokok bisa membunuhmu,". Sengaja saya pakai judul tersebut karena menurutku ada beberapa kemiripan meski tidak sama antara demokrasi dan rokok. Siapa sih penduduk dunia ini yang tidak mengenal rokok maupun demokrasi. Anak belum balighpun sudah mengenal apa itu rokok, Demikian juga demokrasi sejak bangku pendidikan dasar telah diajarkan dengan serius pada murid.

Kemiripan keduanya ada pada asal usul kehadiranya,yakni sama sama barang baru bagi umat islam. Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.wikipedia.

Sedang faham demokrasi dalam sejarah peradaban manusia muncul sejak jamam Yunani Kuno ketika rakyat  memandang kediktatoran sebagai bentuk pemerintahan terburuk.  Istilah demokrasi sendiri pertama kali di kemukakan pada pertengahan abad 5 M di Athena. Saat ini
Mayoritas penduduk bumi menganggap demokrasi sebagai system nilai kemanusiaan yang paling menjanjikan masa depan umat manusia di dunia. Mungkin umat tersihir dengan ucapan manis Abraham Lincoln  presiden Amerika Serikat pertama yang pernah mengatakan, bahwa demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.Namun  berapa tahun kemudian presiden AS setelahnya,Rutherford B Hayes,1876 mengatakan "Dari perusahaan,Oleh perusahaan dan Untuk perusahaan". Dan faktanya demokrasi sendiri di Yunani  pernah menghilang. Baru setelah ratusan bahkan ribuan tahun kemudian paham tersebut digali dari kuburanya dan  muncul kembali untuk diterapkan termasuk di negeri negeri muslim meski dengan paksaan.

Bahaya rokok dan demokrasi

Hasil riset banyak  yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan aneka macam penyakit semisal jantung,  pernapasan, pencernaan dan lainnya. Dunia juga mengakui efek negatif dan kerugian akibat merokok semisal lambatnya kinerja otak manusia dan organ lainnya. Intinya efek buruk rokok sudah tidak bisa dipungkiri lagi dan puncak bahaya tersebut adalah hilangya nyawa satu satunya.

Jika rokok bisa membunuh manusia, Maka daya hancur demokrasi lebih mengerikan lagi. Demokrasi menjamin kebebasan individu yang meliputi bebas beragama,bebas berpendapat,bebas kepemilikian dan bebas berprilaku. Atas nama demokrasi aneka macam penyakit masyarakat muncul. Penyakit masyarakat ini tak jarang melahirkan penyakit fisik berbahaya semisal HIV akibat pergaulan bebas. Demokrasi dengan ajaran HAM bisa merestui LGBT,pelacuran dan banyak perbuatan perbuatan amoral semisalnya.Demokrasi sebagai pilar idiologi kapitalisme sanggup menciptakan kesenjangan sosial tiada nalar normal sanggup memikirnya, satu orang bisa mempunyai kekayaan yang tidak habis dimakan tujuh bahkan tujuh puluh turunan. Sementara ada rakyat yang hanya bisa makan nasi basi bahkan hanya makan daun daunan. Demokrasi juga sanggup membuat manusia bisa menyembah manusia lainya karena modal dan kekuasaan yang dimilikinya. Demokrasi membiarkan manusia bebas gonta ganti agama bahkan tidak beragamapun dilindungi. Dan puncaknya adalah manusia dengan bangga menyaingi serta menantang Allah dengan membuat hukum untuk dirinya, sementara hukun terbaik buatan penciptaNYA dibuang dalam tong sampah. Naudzubillah

Orang Cerdas Jauhi Demokrasi

Rokok berbahaya dan bisa membunuh pelakunya saja,meski perokok pasip juga rentan menerima akibatnya. Tidak demikian dengan demokrasi . Demokrasi tidak hanya membahayakan pelakunya saja, Namun semua manusia terancam kebinasaan baik dunia maupun akhiratnya.Jika ada yang merasa mendapat manfaat, Itu hanya manfaat fatamorgana dunia semata . Mereka adalah para pemilik modal dan pemegang kekuasaan. Mereka menari diatas derita rakyatnya. Bersekonkol merebut kekuasaan dari rakyat. Bahkan tanpa malu dan pongahnya berani merebut kedaulatan pencipta diatasnamakan rakyat sementara dan selebihnya diberikan pada wakil wakil rakyat untuk sepakat membuat undang undang meski berlawanan dengan aturan pencipta. Inilah puncak kebinasaan manusia ketika pencipta disekutukan. Dan inilah awal kebinasaan akhirat,kehidupan abadi.

Jika demikian besar bahayanya, kenapa rokok dan demokrasi masih sama sama populer dan orang masih enjoy dengangnya, bahkan bangga menerapkanya?. Semua itu terjadi karena disamping kesadaran ummat masih rendah juga adanya super kekuatan besar asing yang ingin tetap menjadikan demokrasi diterapkan. Terutama di negeri negeri muslim, negeri yang super kaya dengan SDA. Demokrasi adalah alat penjajah untuk mengeruk kekayaan umat islam. Tanpa SDA asing tidak bisa hidup semudah dan semewah saat ini. Maka jalan benar dan terbaik agar bisa bebas dari kebinasaan dunia akhirat adalah membuang demokrasi dan  menggantinya dengan islam kaffah. Islam adalah sistem paripurna anugerah pencipta yang telah teruji belasan abad menjadikan dunia mencapai keemasanya.Maukah kita hidup bermartabat dan jauh dari kebinasaan? Jawabnya ada pada kita masing masing.[]

from Pojok Aktivis
Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close