Suara Anies yang Bergetar Ingat Amanah Ibu Saidah dari Bukit Duri
Opini Bangsa - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sempat terharu saat menyampaikan visi dan misi pada rapat paripurna di hadapan seluruh anggota DPRD DKI. Momen haru itu terjadi saat Anies menceritakan pertemuannya dengan seorang ibu bernama Saidah pada masa kampanye beberapa waktu yang lalu.
Saidah merupakan salah satu warga Bukit Duri yang terkena dampak normalisasi Kali Ciliwung. Rumah Saidah saat itu telah rata dengan tanah akibat gusuran.
Dalam kesempatan itu, Saidah memberikan sebuah selendang batik kepada Anies dengan sebuah pesan yang masih diingat jelas oleh Anies.
"Lalu beliau lepas kain selendang penggendongnya dan mengalungkan selendang batik ini kepada saya. Lalu ia berpesan, 'Pak Anies, selendang ini yang saya pakai untuk menggendong anak saya'," kata Anies di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (15/11).
Suara Anies sempat tergetar saat menceritakan kisah tersebut. Namun, ia tetap tenang melanjutkan ceritanya.
"Nanti saat Bapak menjabat, Bapak gendong anak-anak Jakarta. Kami titipkan anak-anak kami, Pak," ujar Anies mengulangi perkataan Saidah.
Anies menuturkan selendang tersebut menjadi simbol amanah bagi dirinya. "Selendang ini adalah selendang terberat yang pernah terkalungkan di leher saya. Ia adalah selendang pengingat amanah," imbuhnya.
Tidak hanya dimaknai sebagai simbol amanah, selendang itu juga menjadi bentuk bahwa Pemprov DKI memiliki tugas yang besar untuk menjaga dan merawat warga Jakarta.
"Saudara-saudara semua, mari kita gendong anak-anak Jakarta seperti kita menggendong anak-anak kita sendiri. Majukan setiap jengkal kota ini, bahagiakan setiap insan di dalamnya," tegasnya.
"Semoga Allah Subhanahu Wata’ala membukakan pintu kearifan kepada kita semua, sebagaimana ia bukakan pintu kearifan kepada para Rasul dan utusan-Nya.
Semoga Allah mengingatkan kita atas apa-apa yang kita lalai dan terlupa. Dan semoga Allah membantu ikhtiar kita, melindungi ibukota, dan menurunkan keberkahan bagi setiap warganya. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Tiada usaha, kekuatan, dan daya upaya selain dengan kehendak Allah," kata Anies menutup pidatonya dengan mantap. [opinibangsa.info / kmp]