-->

Prabowo: Kenapa Pemerintah Selalu Bangga Dengan Utang?

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Prabowo: Kenapa Pemerintah Selalu Bangga Dengan Utang?

Opini Bangsa - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mempertanyakan sikap pemerintah yang seakan selalu bangga dengan meminjam uang alias berhutang ke negara lain.

"Kenapa pemerintah demi pemerintah selalu bangga dengan pinjam uang dari bangsa lain?" katanya saat memberikan sambutan di acara Dies Natalis ke-XVlll dan Wisuda Sarjana XV UBK, di Gedung Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (16/11).

Harusnya, menurut Prabowo, pemerintah malu jika sampai berhutang ke bangsa lain. Apalagi, Indonesia sesungguhnya memiliki kekayaan yang sangat melimpah.

Indonesia, kata dia lagi, merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, penghasil kopi terbaik kedua di dunia setelah Brazil, penghasil kakao kedua terbaik di dunia, karet, timah, nikel, uranium.

Prabowo menilai, utang Indonesia kian menumpuk karena memang para elit bangsa sudah melupakan ajaran para pendahulu. Salah satunya, ajaran Tri Sakti yang kerap diucapkan oleh Bung Karno.

"Dimana bangsa ini harus berdaulat di bidang politik, berdiri diatas kaki sendiri di bidang ekonomi, berkepribadian nasional di bidang budaya," jelasnya.

Lebih lanjut Prabowo mengatakan, karena kerap berhutang dan ogah menjalankan Tri Sakti, akhirnya Indonesia mengalami kebocoran anggaran nasional yang sangat besar.

Data yang dia peroleh dari rilis pemerintah menyatakan bahwa pada tahun 1997 Indonesia surplus devisa Rp 25 miliar USD. Jika dikalkulasikan, maka harusnya sampai tahun 2011 harusnya negara ini surplus devisa 375 miliar USD.

"Tapi saya lihat hanya ada 88,6 miliar USD. Berarti ada kebocoran 286,4 miliar USD atau 76 persen, tambang kita juga mengalami kebocoran 75 persen, minyak bocor 75 persen, fasilitas publik 70 persen, dan perbankan lebih dari 50 persen," bebernya.

Hal itu, kata Prabowo, diperparah dengan tingkah elit yang kerab mencuri uang rakyat melalui proyek-proyek pemerintah.

"Hampir setiap proyek yang kita lihat dibangun pasti disitu ada penggelembungan nilai, ada mark up. Mark up artinya adalah pencurian," imbuhnya.

Untuk mengatasi itu, pria yang digadang-gadang akan kembali mencalonkan diri di Pilpres tahun 2019 ini mengimbau, semua pihak, utamanya para elit harus berani mengoreksi diri sendiri dengan memgakui bahwa mereka tak bisa menjaga nilai-nilai luhur yang diamanatkan oleh para pendahulu.

"Kita harus mengakui bahwa elit kita sudah gagal," tegasnya.

Selanjutnya, tambah mantan Danjen Kopassus ini, semua pihak harus sadar bahwa kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa ini memang sudah diincar oleh negara lain.

"Tidak boleh kita menyalahkan asing tapi kita harus mengerti bahwa Indonesia menjadi incaran orang-orang asing. Dari dulu. Ratusan tahun. Bukan kita yang ke Eropa, mereka yang ke kita karena disini banyak kekayaan," demikian mantan Danjen Kopassus ini. [opinibangsa.info / rmol]


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close