Doli: Awas Setnov Amnesia dan Minta Dirawat di Singapura
Opini Bangsa - Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mengaku sulit untuk tidak menyimpulkan kejadian tabrakan tunggal yang dialami Ketua DPR Setya Novanto bukan skenario. Doli bahkan berpikir jika kecelakan pada Kamis (16/11) malam di kawasan Jakarta Selatan itu adalah upaya kesekian yang dilakukan Setnov agar lolos dari jeratan hukum.
"Sulit untuk tidak kita simpulkan bahwa semua itu adalah rekayasa untuk SN kembali menghambat proses hukum," ujar Doli melalui keterangan tertulis, Jumat (17/11).
Bahkan Doli mengaku khawatir, skenario selanjutnya adalah Setnov harus gegar otak akibat kecelakaan itu. "Jika Setnov amnesia atau hilang ingatan, maka tamatlah episode KPK mengejar keterangan Setnov sebagai tersangka kasus korupsi KTP elektronik," ujar Doli.
Bila dilihat dari track record-nya, Doli menduga skenario berikutnya bisa ditebak. "Setelah kecelakaan ini adalah SN akan menyatakan dirinya gegar otak, amnesia, lupa ingatan, dan berharap kasusnya tidak dapat diteruskan," ungkap Doli.
Bukan tidak mungkin juga, lanjut Doli, pihak Setnov ini kemudian akan mengajukan perawatan di luar negeri. Dengan alasan untuk mencegah hal-hal yang tidak diingatkan terjadi dan mempercepat proses penyembuhan Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
Namun di balik izin berobat tersebut, justru akan dimanfaatkan sebagai upaya melarikan diri. Mengingat Setnov saat ini dalam pencegahan ke luar negeri oleh Ditjen Imigrasi Kementrian Hukum dan HAM. "Bukan tidak mungkin kemudian berusaha izin berobat ke luar negeri sebagai bagian dari upaya melarikan diri," katanya.
Karena itu, Doli berharap kali ini KPK tidak lagi mudah dikelabui oleh akal bulus Setnov. KPK harus lebih cerdik dan bergerak cepat untuk dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan itu.
"Kita menunggu ketegasan, kecerdikan, dan gerak cepat KPK. Jangan biarkan lagi untuk kesekian kalinya mau dikelabui oleh SN. Rakyat sepenuhnya mendukung dan berada di belakang KPK," kata Doli. [opinibangsa.info / rci]