-->

Pembekuan LDK, Ketua BKLDK Yogyakarta: Kampus Jangan Jadi Tangan Kasar Penguasa

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen
  
Okky ketua BKLDK Yogyakarta


Mediaoposisi.com- Masih panas terkait pro-kontra Perppu Ormas No. 2 Tahun 2017 yang dikritisi oleh banyak pakar hukum, karena Perppu tersebut dinilai mengandung kediktatoran yang akan membungkam suara kritis dari ormas dan masyarakat. 

Ditambah dengan isu radikalisme yang juga sedang santer digaungkan oleh rezim dan pendukungnya saat ini. Keseriusan rezim dalam melawan radikalisme selain dengan membuat Perppu juga menyelenggarakan sebuah acara besar di Bali dengan mengundang 4.000 lebih Perguruan Tinggi se-Indonesia pada tanggal 25-26 September 2017.

Acara yang dinamakan Aksi Kebangsaan Melawan Radikalisme, ternyata telah menampakkan hasilnya. Jika hasil diterbitkannya Perppu adalah bubarnya HTI, maka hasil dari acara di Bali tersebut adalah pembungkaman suara mahasiswa dengan membekukan Organisasi Kemahasiswaan atau Unit Kegiatan Mahasiswa.

Jurnalis mediaoposisi.com dalam wawancaranya bersama okky yang merupakan aktivis lembaga dakwah kampus dan ketua badan koordinasi lembaga dakwah kampus DIY menjelaskan:

"Beberapa kampus sudah melakukan tindakan tegas dengan membekukan Ormawa/UKM, seperti Unpam (Universitas Pamulang) dengan Lembaga Kajian Keislaman Kontemporer (LK3) El Fath bersama IMAM, lalu ITB (Institut Teknologi Bandung) dengan Harmoni Amal Titian Ilmu (HATI). Ditambah beberapa Ormawa/UKM yang statusnya dibuat menjadi tidak jelas, seperti Universitas Negeri Malang (UM) dengan Badan Dakwah Masjid (BDM) Al-Hikmah, lalu ISI (Institut Seni Indonesia) dengan Keluarga Mahasiswa Islam (KMI)."

Terbaca dengan jelas bahwa yang menjadi korban dari Perppu dan Perlawanan Radikalisme oleh Rezim ada organisasi yang berasaskan Islam. Semakin kuat dengungan masyarakat yang menyatakan bahwa rezim ini anti Islam dan represif terhadap Islam. Lebih mirisnya lagi adalah Kampus yang menjadi basis intelektual juga menjadi latah. Padahal jika intelektual dalam dunia kampus sehat, maka akan memandang siapa dan mana yang harus dilawan dan dibekukan.

Krisis sudah dunia intelektual di Indonesia. Level kronis akut menjaring dunia kampus Indonesia yang tidak jernih dalam memandang permasalahan Negeri Zambrut Katulistiwa ini. Cengkraman Asing dan Aseng yang merenggut SDA dan SDM Indonesia dibiarkan begitu saja, malah asik membungkam suara tulus Mahasiswa yang ingin membawa Indonesia kearah lebih baik.

Semenjak dikeluarkannya Perppu Ormas nomor 2 tahun 2017, banyak keanehan-keanehan muncul dinegara kita. Perpu ini bertujuan untuk membungkam kekritisan masyarakat terhadap sikap dan perilaku penguasa dalam mengatur dan mengelola sistem bernegara.

Munculnya perppu tersebut bukan hanya menyasar ormas-ormas, tetapi juga membidik seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali didalamnya adalah dari kalangan mahasiswa.

Okky pun menambahkan: "Birokrasi kampus justru menjadi alat dan senjata penguasa untuk mengurung dan membentengi mahasiswa agar tidak keluar dari sekat akademik. Hal ini menyiratkan bahwa mahasiswa tidak boleh kritis dan bersuara lantang dalam mendobrak benteng tirani kekuasaan.

Dalam wawancaranyan Okky menekankan supaya kampus sebaiknya berhenti jangan jadi tangan kasar penguasa, terlalu paranoid serta melakukan persekusi terhadap mahasiswa.[MO/bpk]




Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close