-->

Kesaksian Warganet soal Aksi Bela Muslim Rohingya di Borobudur

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Kesaksian Warganet soal Aksi Bela Muslim Rohingya di Borobudur

Berita Islam 24H - Seorang warganet menyampaikan kesaksiannya soal Aksi Bela Muslim Rohingya yang awalnya akan digelar di kawasan Candi Borobudur namun dialihkan ke Masji An Nuur, Magelang di komplek Pemkab Magelang, Jawa Tengah.

Status yang diunggah oleh Azhari Dipo Kusuma melalui akun Facebooknya, Jumat (8/9) sore itu menyebut pihak kepolisian telah menghalangi ikhtiar umat Islam saat ingin mengimplementasikan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Tak hanya itu, dia juga mempertanyakan sikap kepolisian yang menghalangi umat Islam untuk beribadah.

Berikut isi lengkap kesaksian Dipho tersebut.

Rohingnya yang telah membalut hati

Borobudur 7 September 2017. Sholat Maghrib di Masjid An Nuur. Ada 5 shof jama’ah, 3 shof dari padanya para Polisi yang siap berjaga esok hari. Barikade mulai di pasang di beberapa titik. Suasana mulai hening, mereka waspada. Mereka berdo’a, entah untuk siapa namun Imam sepuh di akhir sholat dengan nada bergetar berdo’a untuk Rohingnya. Usianya 70 tahun, dia menangis. Polisi yang bermakmum sangat mungkin tidak mengerti maksudnya, tetap mengaminkan !

Umat Islam sejak 1 hari sebelumnya sudah mulai merayapi jalan jalan secara perorangan maupun berkelompok dengan 1 tujuan : Bela Rohingnya di altar simbol dunia, Borobudur ! Tempat yang tidak pernah diusik Umat Islam sejak dulu. Umat berdatangan bukan untuk menghancurkan namun memberi pesan kepada dunia bahwa dalam amarah tetap punya adab punya etika punya akhlak. Sayangnya aparat selalu memandang curiga namun tidak pernah melakukan hal yang sama terhadap komunis dan Syi’ah yang terbukti secara sah dan meyakinkan lengannya berlumuran darah kaum muslimin.

Kenapa kalian menghadang orang orang yang justru menjalankan “Kemanusiaan yang adil dan beradab” ?

Kenapa kalian menghalangi mereka yang mengulurkan tangan membelai luka yang mematikan ?

Sekali lagi mereka tatag dan tangguh. Mereka lintasi sungai kering, jembatan bambu bahkan jalan jalan kampung yang sempit saat kalian menutup jalan jalan utama di kota kota. Bagai air yang terus mengalir, kau bendung mereka meluap dan selalu mencari jalan keluar.

Jangan pernah mencoba menghalangi mereka yang tidak pernah menyerah ! Jangan pernah mengancam mereka yang dibesarkan di tengah badai. Kesulitan dan derita adalah sahabatnya.

Mereka, Umat Islam tidak peduli seberapapun besar kekuatan yang dikerahkan untuk menghadang, karena mereka percaya kalian akan dikalahkan Allah. Tapi tenanglah ! Saat mereka menang nanti kalian tidak akan dizalimi. Akan kalian temukan kesantunan mengesankan yang dirindukan penghuni bumi. Mereka rebahkan kemarahan bagai air yang terserap cepat di pasir gurun. Itu ajaran Islam yang justru kalian takuti.

Sekarang lihatlah !8 September akan berakhir Stupa Borobudur masih tetap di tempatnya, mereka tidak mengusiknya sama sekali, karena mereka tahu Allah punya rencana yang sarat hikmah.

Yang dipaksa kembali, yang berjuang untuk tetap berangkat masing masing ada pahalanya.

Setidaknya inilah cara mereka menyiapkan jawaban saat Allah menanyakan tentang saudara mereka, Rohingnya.

Ma’afkan kami, Rohingnya !

*الفقير الى مغفرة ربه*

Azhari Dipo Kusumo

Prambanan, Jogja-Solo Highway 89.17 18.22 [beritaislam24h.info / smc]


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close