-->

Soal Maling dibakar, Penjelasan Polisi bertolak belakang

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

OborIslam -  Polisi menjelaskan insiden pemukulan seorang warga yang diduga melakukan pencurian amplifier di mushola Al Hidayah, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kasat Reskrim Polres Kabupaten Bekasi AKBP Rizal Marito menegaskan, warga tersebut benar telah melakukan pencurian.

"Diaporkan oleh penjaga mesjid, barang buktinya ada, saksi-saksinya juga ada tersangkanya itulah yang meninggal," kata Rizal saat dikonfirmasi, Kamis (3/8/2017).

Penjelasan Rizal ini menjawab isu di media sosial yang menyebutkan korban adalah korban salah sasaran. Disebutkan di media sosial, korban sebetulnya membawa ampli sendiri lalu terlanjur dihajar massa. Meski korban memang merupakan pelaku pencurian, Rizal tetap sangat menyesalkan peristiwa main hakim sendiri yang dilakukan warga.


Kembali ke soal peristiwa, Rizal mengungkapkan berdasarkan laporan penjaga masjid, warga yang diduga pelaku sempat solat di mushola Al Hidayah.

"Saat itu dia sholat, pas yang sholat ini pergi amplifier itu nggak ada, dia dikejar, ternyata amplifier itu ada di dia, makanya diteriakin maling posisinya ada di Pasar, muara Bekasi," ujar Rizal.

Karena panik diteriaki warga, pelaku yang saat itu sedang membawa amplifier, turun dari motor, dan langsung menceburkan diri ke sungai. Namun malang nasibnya, ternyata warga sudah menunggunya di seberang sungai.

"Kejadiannya cepat sekali, kita begitu dapat informasi kita datang sudah seperti itu. Tim Polsek segera datang. dia saat itu sudah meninggal," ungkapnya.

Rizal menyayangkan informasi yang beredar di media sosial itu tidak dikonfirmasi terlebih dahulu. Terkait masalah main hakim sendiri, dia tidak membenarkan siapapun melakukan itu.

"Seolah-olah masyarakat di sini ada maling belum tahu salah atau nggak sudah dipukuli, pengecualian yang orang itu salah atau benar, kita tidak pernah membenarkan perlakuan seperti itu, ini negara hukum," kata dia.

Rizal juga menceritakan telah meminta keterangan dari istrinya. Istrinya tidak banyak berkomentar terkait kejadian itu.

"Istrinya sudah kita mintai keterangan, dia bercerita sama istrinya mau ke daerah serang, eh ternyata dia ada di daerah Babelan. Jadi istrinya juga ga mau terlalu banyak, tadinya mau diotopsi, tapi istrinya menolak, karena istrinya tahu persis bahwa itu salah," ungkapnya. (detik)
Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close