-->

Masuk Tahun Politik, Menkeu Janjikan Tak Ada Kenaikan TDL, BBM dan Gas Elpiji

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Masuk Tahun Politik, Menkeu Janjikan Tak Ada Kenaikan TDL, BBM dan Gas Elpiji

Berita Islam 24H - Rancangan APBN 2018 yang sudah dibacakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 16 Agustus 2017 lalu dipaatikan tak akan ada pencabutan subsidi dan kenaikan harga baik itu untuk Tarif Dasar Listrik (TDL), Bahan Bakar Minyak (BBM), atau pun harga gas elpiji untuk 3 kilogram.

Makanya pemerintah di tahun depan akan menggenjot anggaran subsidi dari Rp 89,96 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 menjadi Rp103,37 triliun di Rancangan APBN 2018.

“Itu dilakukan agar inflasi tetap terjaga di level yang rendah dan untuk menjaga daya beli,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di Jakarta, Senin (21/8).

Pemberian subsidi energi ini, kata dia, untuk mempertimbangkan beberapa parameter sektor minyak dan gas bumi (migas), seperti harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Palm Oils/ICP) stabil di angka US$ 48 per barel seperti tahun ini.

Ditambah lagi, kata dia, volume lifting minyak yang menurun ke angka 800 ribu barel per hari dari asumsi sampai akhir tahun ini, masih di angka 815 ribu per barel dan lifting gas bumi yang naik dari 1,15 juta barel setara minyak menjadi 1,2 juta barel setara minyak di tahun depan.

“Makanya di tahun depan, tidak ada perubahan administered prices (harga-harga yang diatur pemerintah) seperti listrik, BBM, maupun LPG,” kata dia.

Namun sayangnya, pemerintah sendiri masih mengutak-atik subsidi listrik bagi pengguna kapasitas listrik 900 volt ampere (VA). Hal itu akan ditinjau kembali oleh pemerintah.

“Memang tidak ada ada kenaikan, hanya jumlah pelanggan yang 900 VA saja mungkin akan disesuaikan,” imbuh Sri Mulyani.

Hal ini dilakukan lantaran pemerintah ingin menjaga laju inflasi agar tak bengkak seperti awal tahun ini. Karena dengan stabilnya harga sektor akan membuat daya beli masyarakat bisa terjaga.

Apalagi mrmang kestabilan harga energi diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat, sehingga konsumsi rumah tangga dapat tumbuh menembus kisaran 5,1 persen dan tetap menjadi penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 5,4 persen.

Untuk anggaran subsidi energi tersebut terdiri dari subsidi listrik Rp52,23 triliun dari APBNP 2017 sebesar Rp45,37 triliun. Lalu, subsidi BBM dan LPG sebesar Rp51,13 triliun dari APBNP 2017 sebesar Rp47,32 triliun.

Sementara, jumlah subsidi non energi sebesar Rp69,03 triliun, sehingga total subsidi secara keseluruhan sebesar Rp172,4 triliun. [beritaislam24h.info / akt]


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close