Kasihan Petani, Impor Garam Jadi Rencana Permanen
Berita Islam 24H - Hujan berkepanjangan di daerah sentra penghasilan garam, maka produksi garam nasional merosot drastis. Oleh karena itu pemerintah berencana mengimpor garam dari India dan Australia sebanyak 75 ribu ton.
"Kita berharap impor ini hanyalah kondisi sementara menangani kelangkaan garam, bukan rencana permanen terus-menerus impor untuk merendahkan harga garam di pasaran, yang dengan harga rendah," kata Ketua Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, Teknologi dan Lingkungan Hidup DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Memed Sosiawan, Selasa (1/8).
Memed menjelaskan, impor garam dalam jangka panjang akan merugikan petani garam Indonesia.
"Dan pada akhirnya mereka meninggalkan usaha garamnya. Kalau sudah demikian maka Indonesia akan selamanya tergantung impor garam luar negeri," ujar Memed sebagaimana rilis tertulis Humas DPP PKS.
Kondisi ini akan berpengaruh juga dengan semua produksi yang terkait dengan garam seperti produksi ikan asin yang kini memilih untuk menaikkan harganya di pasaran. Harga garam sebelumnya Rp 8 ribu per kg kini menjadi Rp 11 ribu per kg begitu juga dengan harga ikan yang naik hingga dua kali lipat dibandingkan harga sebelumnya.
"Semua produksi terkait garam akan naik harganya," Memed, menekankan. [beritaislam24h.info / rmol]