KABARNASIONAL.INFO, SURABAYA - Ratusan massa yang tergabung dalam Kelompok Peduli Hukum Surabaya berunjuk rasa di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur pada Jumat, 21 Juli 2017.
Aksi ini diselenggarakan sebagai bentuk penolakan atas diterbitkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) No 2 Tahun 2017 tentang Ormas.
Orator dari Alumni Mujahid 212, Rozak menyeru kepada rakyat agar melek akan kondisi tebaru terkait diterbitkannya Perppu Nomor 2 Tahun 2017 yang dinilainya sebagai jalan kepemimpinan diktator.
"Lahirnya perppu ormas adalah jalan kepemimpinan diktator dan represif, kita harus membuka mata selaku warga negara harus cerdas, mengerti apa dampak setelah perppu ormas ini dijalankan" katanya.
Rozak juga menyampaikan lahirnya Perpuu ini adalah cara pemerintah untuk menuduh seenaknya yang tidak sesuai dengan keinginannya.
"dengan Perppu ormas pemerintah akan mengadili siapapun yang tidak sependapat dengan dirinya".
Selain diisi dengan beberapa orasi terkait penolakan terhadap Perppu Ormas, aksi ini juga diselingi dengan pembacaan sholawat dan pembacaan pernyataan sikap Kelompok Peduli Hukum Surabaya.
Aksi ditutup dengan pembacaan doa, dan dilanjutkan dengan pembubaran peserta aksi yang tak henti melafadzkan sholawat. [lal/yk]
