PM Jepang Shinzo Abe |
Jakarta| Media Oposisi - Korea Utara meluncurkan rudal balistik ke arah Jepang pada Jumat (28/7) tengah malam waktu setempat. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bereaksi keras atas peluncuran tersebut.
Dilansir Reuters, Sabtu (29/7/2017), Shinzo mengatakan peluncuran rudal menunjukkan ancaman nyata Korea Utara ke Jepang. Peluncuran dilakukan tepat setelah Jepang mengumumkan peningkatan sanksi terhadap Korea Utara.
Shinzo kemudian langsung mengadakan pertemuan badan keamanan nasional pada Sabtu (29/7/2017) dini hari waktu setempat.
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan, rudal tersebut melintasi langit Jepang sekitar 45 menit. Durasi itu lebih lama dari uji coba sebelumnya yang dilakukan pada awal Juli.
Yoshihide mengatakan, rudal tersebut mendarat di laut yang merupakan Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE) Jepang.
Pemerintah Jepang sebelumnya memprotes peluncuran rudal terbaru Korut yang tampaknya mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang pada Mei 2017 lalu. Bahkan Shinzo bertekad akan mengambil tindakan bersama negara-negara lainnya untuk mencegah terulangnya provokasi Korut tersebut.
"Seperti yang kami sepakati di G7 baru-baru ini, isu Korut merupakan prioritas utama bagi komunitas internasional," kata Abe kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (29//5).
"Bekerja sama dengan Amerika Serikat, kami akan mengambil tindakan spesifik untuk menghadapi Korut," imbuh pemimpin negeri Sakura tersebut.
Pejabat-pejabat Korea Selatan (Korsel) mengatakan, rudal yang diluncurkan Korut hari Senin tersebut diyakini sebagai rudal balistik sekelas Scud dan terbang sejauh sekitar 450 kilometer. Korut diketahui memiliki banyak simpanan rudal berjarak pendek, yang awalnya dikembangkan oleh Uni Soviet.[Mo]