Pertemuan SBY dengan Prabowo 27/7/2017 |
Jakarta| Media Oposisi- Pertemuan tokoh nasional SBY dan Prabowo berlangsung kamis 27/7 di Cikeas, memberikan siyal dalam peta politik menjelang Pilpres 2019, hal ini membuat banyak sepekulasi oleh para pengamat.
Ketum PD SBY melontarkan pesan politik penting untuk penguasa usai pertemuan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Apa pesan itu dan kepada siapa ditujukan.
SBY mengaku sudah enam bulan tak muncul di media. Meski demikian, SBY tetap memantau situasi politik nasional.
"Saya sudah hampir 6 bulan tidak bicara di depan pers, saya puasa, meskipun saya mengikuti what's going on this country," kata SBY dalam konferensi pers di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Kamis (27/7/2017).
SBY lantas melontarkan pesan politiknya. Tujuannya adalah penguasa, penyelenggara negara.
"Power must not go uncheck. Artinya kami harus memastikan bahwa penggunaan kekuasaan oleh para pemegang kekuasaan tidak melampaui batas, sehingga tidak masuk apa yang disebut abuse of power. Banyak pelajaran di negara ini, manakala penggunaan kekuasaan melampaui batasnya masuk wilayah abuse of power, maka rakyat menggunakan koreksinya sebagai bentuk koreksi kepada negara," katanya.
Karena itu kini PD dan Gerindra sepakat untuk bekerja sama. Meskipun bukan koalisi, mereka akan mengkritik kebijakan pemerintah jika tidak pro rakyat.
"Kami akan terus mengingatkan, gunakan kekuasaan dengan amanah, proper, sesuai konstitusi, UU, etika, tidak melampaui batas, dan tidak keliru," pungkasnya.[Mo]