Mosul: Meski Masjid Hancur, Adzan dan Shalat Berjamaah Tetap Berlanjut
Opini Bangsa - Sebuah pemandangan menyentuh hati dari Old Mosul Irak. Seorang muslim mengumandangkan adzan di atas reruntuhan masjid. Memakai jubah putih, ia menyerukan panggilan adzan dengan suara merdu memanggil.
News of Iraq Center, sebuah media lokal Irak, menjelaskan di akun Twitternya Rabu (12/7) bahwa masjid di Old Mosul itu hancur oleh serangan jet tempur pemerintah Irak. Namun adzan dan shalat berjamaah tetap dilaksanakan oleh penduduk walaupun serangan di atas mereka tidak pernah berhenti.
“Lihatlah sebuah masjid yang hancur oleh jet tempur rezim ini! Itu tidak menghalangi Adzan, meskipun terus meraung di atas masjid dan penduduk setiap waktu shalat. #Old Mosul.”
#شاهد المسجد الذي دمره الطيران الحكومي ، لم ينقطع عنه الأذان مازال يجوب أفاق المسجد والحيّ في كل وقت صلاة #الموصل_القديمة pic.twitter.com/q0q6DAqIee— مركز أخبار العراق (@Newsofiraq) 12 Juli 2017
Hingga berita ini dibuat, lebih dari 300 orang telah membagikan cuitan tersebut dan puluhan orang telah menanggapinya. Mereka mengutuk serangan itu dan menyampaikan keprihatinan atas nasib kaum muslimin.
ليعرف العبادي ومليشيات حشده الشيعيان الاذان والصلاة بالقلوب ليست بالمبانيلكي يهدمهااذان وصلاة الجماعه تؤرقهم
— عبدالله العيدي (@adbullah44) 12 Juli 2017
“Hendaknya Al-Ibadi dan milisi Hasyd Asy-Sya’bi Syiahnya tahu bahwa adzan dan shalat itu karena panggilan hati, bukan bangunan, yang hilang ketika dihancurkan….,” balas Abdullah Al-Aidi di akunnya.
إن العين لتدمع بما يجري لإخواننا السنة فى أنحاء البلدان العربية المسلمة اللهم أعز الإسلام والمسلمين ياارحم الراحمين وخذل الكفرة المشركين— ناصر الدين 2 (@tmvvjm6nvoVGX9r) 12 Juli 2017
“Sungguh, air mata ini mengalir oleh musibah yang menimpa saudara-saudara kita Sunni di seluruh negeri muslim Arab. Ya Allah, muliakanlah Islam dan kaum muslimin, wahai Zat yang Maha Penyayang di antara yang menyayangi, dan hinakanlah orang-orang kafir musyrik,” kata Nashiruddin.
Mosul adalah wilayah yang dihuni oleh mayoritas Sunni Irak. Tentara Irak telah menyerahkan kota terbesar kedua Irak ini kepada ISIS pada 2014 lalu, tanpa perlawanan. Setelah invasi Irak yang menjatuhkan rezim Sunni Saddam Husein, negara yang ibukotanya dahulu merupakan pusat peradaban Islam itu telah dipimpin oleh sektarian Syiah Haidar al-Abadi. Milisi Hasyd Asy-Sya’bi adalah milisi Syiah yang mendukung pemerintah. [opinibangsa.id / kn]
