Kata Luhut Soal China Bantu Pemindahan Ibu Kota : "Emang Kau Pikir Negeri Ini Miskin ?"
Opini Bangsa - Rencana pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa mengemuka. Saat ini pemerintah tengah mengkaji rencana tersebut, dan ditargetkan dapat selesai tahun ini.
Rencana itu banyak mengundang komentar dan isu, baik pro maupun kontra. Bahkan negeri China pun diisukan di media sosial menjadi pihak yang akan membantu pemerintah dalam melakukan pemindahan ibu kota.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, menepis isu tersebut. Dia menegaskan, China sama sekali tak terlibat dalam rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke luar Pulau Jawa.
"Enggak ada urusan China mengurusi ibu kota kita," tegas Luhut ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Lebih lanjut Luhut menegaskan, pemerintah Indonesia tak perlu melibatkan pihak lain dalam melakukan pemindahan ibu kota. Indonesia mampu melakukannya secara mandiri. Meskipun ada pihak swasta yang diundang ikut mengembangkan calon wilayah ibu kota baru, yang kabarnya adalah Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
"Enggak ada itu. Memang kau pikir negeri ini miskin, kaya negeri ini," tegasnya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, mengatakan bila ibu kota dipindahkan, Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi dan bisnis.
"Ibu kota baru akan jadi pusat administrasi pemerintahan, nantinya akan seperti New York dan Washington DC di Amerika Serikat (AS), Brazillia dan Sao Paolo di Brasil," katanya.
Bambang menceritakan, pemindahan ibu kota bertujuan untuk memperbaiki kesenjangan ekonomi di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
"Pemindahan ini diharapkan bisa menciptakan pusat pertumbuhan baru, setelah kajian selesai maka persiapan akan dimulai pada 2018," ujar Bambang. [opinibangsa.id / dtk]