-->

Dulu Gagah Perkasa, Sekarang Jokower Terbungkam Melihat Perpanjangan Kontrak Freeport

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Dulu Gagah Perkasa, Sekarang Jokower Terbungkam Melihat Perpanjangan Kontrak Freeport

Opini Bangsa - Bulan Pebruari 2017 bukan hari pahlawan, tapi sikap kepahlawanan para galoners sedang tinggi-tingginya. Seperti nampak pada beberapa tulisan di media galoners. Diantaranya:

21 Pebruari 2017, Seword memuat dua tulisan:

Mengancam Dinasti Freeport, Strategi Jokowi Melawan Imperialisme Barat


Semangat Soekarno Bangkit pada Jokowi, Freeport Ketar-Ketir


Semangat kebangsaan Denny Siregar nggak kalah meroketnya.

23 Pebruari 2017

Jokowi Rapatkan Barisan Menghadapi Freeport


Coba simak cuplikan tulisan Denny Siregar:

Menghadapi Freeport itu sungguh bukan perkara mudah. Meskipun nilai kapitalisasinya tidak besar, tapi kukunya sudah begitu dalam menancap di daging Indonesia. Freeport juga menjadi bagian dari sejarah hubungan kuat Indonesia dan Amerika.

Permasalahan terbesar dari kasus merebut kembali Freeport adalah peran kuat para mafia yang berasal dari bangsa sendiri yang sekian lama mengecap pundi-pundi manis dari mereka.

Karena itulah Jokowi merapatkan barisannya, para menteri-menterinya yang juga panglima perangnya. Konsolidasi antara Jonan Menteri ESDM dan Sri Mulyani Menteri Keuangan semakin rapat, karena pemerintabhatus menguasai segala aspek hukum dan keuangan.

***

APA YANG TERJADI?

Pemerintah Perpanjang Kontrak Freeport Hingga 2041?


PT Freeport Indonesia mengklaim sudah mendapatkan kepastian dari pemerintah terkait perpanjangan operasi Freeport yang akan berakhir pada 2021. Dengan demikian, operasi tambang Freeport di Indonesia akan diperpanjang hingga 2041.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Freeport Riza Pratama. Menurut Riza, dengan adanya kepastian dari pemerintah, Freeport bersedia membangun pabrik pemurnian atau smelter di Indonesia.

"Kami sudah setuju membangun smelter tambahan di Gresik setelah mendapatkan perpanjangan operasi tambang hingga 2041," kata Riza saat dihubungi kumparan (kumparan.com).

4 Juli 2017

Pemerintah Bisa Menyepakati Perpanjangan Operasi

Freeport



Namun dibantah oleh menteri ESDM

4 Juli 2017

Pemerintah Belum Putuskan Soal Perpanjangan Kontrak Freeport


"Rakyat sudah cerdas, tidak bisa dibohongi pakai drama drama bantahan. Semua intinya tidak ada yg mau dipersalahkan jadi kambing hitam," kicau akun @Ronin1948.

"Ini soal ESDM tidak mau dijadikan kambing hitam terkait keluarnya ijin operasi Freeport sampai 2041. Faktanya ESDM dibawah Menko kemaritiman," lanjut @Ronin1948.

"Sudah bukan rahasia lagi, LBP selalu memanfaatkan ESDM sebagai kambing hitam terkait Freeport. Baca dulu kasus Sudirman Said vs LBP," cuit @Ronin1948.

Sementara pemerintah masih galau, semangat juang para galoners yang dulu meroket, entah sekarang nyangkut di mana? Bukan apa-apa. Soalnya dulu para galoners semangat banget ngajakin para alumni 212 buat berjuang bersama melawan Freeport, dengan syarat, para alumni 212 berada di barisan terdepan! Sudah ngajakin, pake syarat pula.

Padahal mah tanpa diajak, kalau untuk urusan bela negara, alumni 212 mah OKE OCE saja. Cuma petanyaannya, cius nggak? Ntar kite-kite udah berdiri paling depan, galoners pada ngaub (berteduh) di taman. Dan benar saja, kan?

(Balya Nur)

***

Masih nunggu suara buzzer-buzzer Jokower yg kemarin koar-koar jokowi jihad melawan freeport





Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close