Sempat debat panas, polisi akhirnya persilakan FPI takbiran keliling
Opini Bangsa - Markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan sempat memanas. Sebab, polisi melarang ratusan massa untuk melakukan takbir keliling di Jakarta. Tapi, FPI tetap ngotot ingin takbir keliling karena sudah tradisi tiap tahun.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Suyudi Ario Seto dan Kapolsek Tabah Abang, AKBP Suwarno bernegosiasi dengan massa FPI. FPI dipimpin langsung oleh Ketua DPP FPI Muchsin Alatas.
Saat negosiasi, polisi dikepung ratusan massa. Muchsin tetap ngotot ingin menggelar takbiran keliling.
"Dari zaman dulu takbir keliling sudah jadi tradisi kita, enggak boleh dilarang seharusnya, kalau dikawal enggak papa," kata Muchsin saat berdebat dengan polisi di Petamburan, Jakarta, Sabtu (24/6).
Sementara Suyudi menegaskan, sudah ada perintah dari Polda Metro Jaya untuk tidak melakukan takbiran keliling. Sehingga dia berharap ratusan massa FPI itu hanya melakukan takbiran di kawasan Petamburan saja.
"Kita sudah melarang kalau bisa takbirannya di Petamburan saja, nanti kita tutup jalan," kata Kapolres.
Akan tetapi, FPI tak bergeming. Mereka ingin tetap berkeliling Jakarta dengan rute yang sudah ditentukan. Polisi pun mengalah, meminta agar kelilingnya ditentukan oleh pihak kepolisian.
Polisi ingin, FPI takbiran keliling di kawasan Petamburan, menunju DPR, Tanah Abang, balik lagi ke Petamburan. Sayang keinginan polisi itu ditolak mentah-mentah oleh FPI. Dia ingin rutenya tak diubah.
Rute yang diinginkan adalah Petamburan, Slipi, Cawang, Otista, Kampung Melayu, Senen, Gunung Sahari, Mangga Dua, Kota, Glodok, Harmoni, Hasyim Ashari, Tomang, Slipi, kembali ke Petamburan.
Setelah hampir satu jam bernegosiasi, akhirnya polisi mempersilakan FPI untuk melakukan takbir keliling. Namun dengan catatan, dikawal ketat oleh personel kepolisian, TNI sampai intel.
"Allahuakbar, Allahuakbar," teriak massa FPI usai polisi mempersilakan pawai takbiran.
Massa pun mulai Pukul 21.00 WIB bergerak meninggalkan Petamburan. Terlihat ratusan massa menggunakan sepada motor dan mobil. Ada juga mobil ambulance dan mobil komando mengiringi. [opinibangsa.id / mdk]