Umatuna.com, JAKARTA -- Shalat fardu lima waktu disyariatkan dilakukan berjamaah untuk menghasilkan persatuan di antara sesama Muslim. Shalat jumat juga disyariatkan dengan cara berjamaah untuk menghasilkan persatuan yang lebih besar.
Saat hari raya Idul Fitri, umat Muslim berbondong-bondong pergi ke satu tempat yang sama untuk melaksanakan shalat Ied. Anak-anak, dewasa, laki-laki, perempuan, tua, muda, umat Muslim berkumpul untuk bersatu.
Perkumpulan ini menumbuhkan rasa persaudaraan di antara mereka. Di samping itu, shalat Ied juga menghidupkan semangat keislaman di dalam jiwa, selain itu memperlihatkan keteguhan dan keagungan persatuan Muslim.
Seperti pada buku 'Kesempurnaan Ibadah Ramadhan', hari raya Idul Fitri diyakini sebagai kembali pada fitrah. Setiap orang yang telah menjalani Ramadhan akan membuka lembaran suci bersih.
Hari Idul Fitri adalah hari kemenangan. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nur ayat 52: "Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta takut kepada Allah dan taqwa kepada-Nya, maka mereka itulah orang-orang yang menang". Sumber: Republika
Saat hari raya Idul Fitri, umat Muslim berbondong-bondong pergi ke satu tempat yang sama untuk melaksanakan shalat Ied. Anak-anak, dewasa, laki-laki, perempuan, tua, muda, umat Muslim berkumpul untuk bersatu.
Perkumpulan ini menumbuhkan rasa persaudaraan di antara mereka. Di samping itu, shalat Ied juga menghidupkan semangat keislaman di dalam jiwa, selain itu memperlihatkan keteguhan dan keagungan persatuan Muslim.
Seperti pada buku 'Kesempurnaan Ibadah Ramadhan', hari raya Idul Fitri diyakini sebagai kembali pada fitrah. Setiap orang yang telah menjalani Ramadhan akan membuka lembaran suci bersih.
Hari Idul Fitri adalah hari kemenangan. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nur ayat 52: "Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta takut kepada Allah dan taqwa kepada-Nya, maka mereka itulah orang-orang yang menang". Sumber: Republika