Umatuna.com - Ketua Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya menggelar buka bersama sekaligus tasyakuran atas bebasnya dua tokoh penolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Rizal dan Jamran.
Kakak beradik pengeritik Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu sebelumnya mendekam dipenjara selama enam bulan 15 hari dan denda Rp 10 juta karena dinyatakan bersalah telah menghina Ahok melalui Facebook dan Twitter.
"Kami merasa bahwa kami melakukan hal yang benar sesuai UUD 1945 Pasal 28 tentang hak menyatakan pendapat. Jadi saya berdua menyampaikan pikiran, saya masih berasa bahwa kami berdua tak bersalah," kata Jamran saat menghadiri tasyakuran di kediaman M Taufik di Jalan Warakas II Gang 8, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (20/6).
Sementara Taufik menyatakan, hukuman penjara tidak akan membuat Rizal dan Jamran terpasang kreatifivitas serta terbelenggu keberaniannya.
"Penjara saya yakin menjadi awal mula perjuangan. Tentu yang terdekat Pemilu 2019," cetus Taufik yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini.
Diketahui, penangkapan Jamran dan Rizal bermula dari aksi 212 pada 2 Desember 2017 lalu. Aksi berupa doa bersama meununtut hukuman bagi Ahok itu gagal diikuti keduanya lantaran ditangkap pada dini hari sebelum aksi dimulai.
Rizal yang aktif dalam gerakan Komando Barisan Rakyat (Kobar) ditangkap di Seven Eleven Stasiun Gambir, sedangkan saudara kandungnya, Jamran, ditangkap di Hotel Bintang Baru.
Jamran adalah Ketua KONI Jakarta Utara dan tokoh Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU) yang dikenal aktif mengampanyekan anti-Ahok.
"Saya percaya sama Allah SWT, saya jadi pejuang juga enggak miskin-miskin banget, bisalah biayain perjuangan," kata Rizal. (rmoljakarta)
Kakak beradik pengeritik Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu sebelumnya mendekam dipenjara selama enam bulan 15 hari dan denda Rp 10 juta karena dinyatakan bersalah telah menghina Ahok melalui Facebook dan Twitter.
"Kami merasa bahwa kami melakukan hal yang benar sesuai UUD 1945 Pasal 28 tentang hak menyatakan pendapat. Jadi saya berdua menyampaikan pikiran, saya masih berasa bahwa kami berdua tak bersalah," kata Jamran saat menghadiri tasyakuran di kediaman M Taufik di Jalan Warakas II Gang 8, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (20/6).
Sementara Taufik menyatakan, hukuman penjara tidak akan membuat Rizal dan Jamran terpasang kreatifivitas serta terbelenggu keberaniannya.
"Penjara saya yakin menjadi awal mula perjuangan. Tentu yang terdekat Pemilu 2019," cetus Taufik yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini.
Diketahui, penangkapan Jamran dan Rizal bermula dari aksi 212 pada 2 Desember 2017 lalu. Aksi berupa doa bersama meununtut hukuman bagi Ahok itu gagal diikuti keduanya lantaran ditangkap pada dini hari sebelum aksi dimulai.
Rizal yang aktif dalam gerakan Komando Barisan Rakyat (Kobar) ditangkap di Seven Eleven Stasiun Gambir, sedangkan saudara kandungnya, Jamran, ditangkap di Hotel Bintang Baru.
Jamran adalah Ketua KONI Jakarta Utara dan tokoh Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU) yang dikenal aktif mengampanyekan anti-Ahok.
"Saya percaya sama Allah SWT, saya jadi pejuang juga enggak miskin-miskin banget, bisalah biayain perjuangan," kata Rizal. (rmoljakarta)
