-->

Kata Polri: Coba Lihat Film 'Kau adalah Aku yang Lain' Secara Utuh

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Kata Polri: Coba Lihat Film 'Kau adalah Aku yang Lain' Secara Utuh

Opini Bangsa - Divisi Humas Polri angkat bicara mengenai polemik film pendek berjudul 'Kau adalah Aku yang Lain'. Film yang menjuarai ajang tahunan Police Movie Festival ke-4 yang digelar oleh Polri itu, menuai respons negatif di media sosial.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto meminta masyarakat menonton film pendek berdurasi delapan menit itu secara utuh, agar tidak menimbulkan perbedaan tafsir.

"Coba dilihat secara utuh. Kalau dilihat sepenggal-sepenggal akan berbeda penafsirannya. Karena itu harus dihargai bahwa itu hasil dari karya seni," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/6).

Meski demikian, Setyo enggan menanggapi lebih jauh terkait polemik film ini. Menurut Setyo, saat ini pihaknya ingin situasi tenang dan kondusif.

"Sementara cooling down dulu, kami tidak mau ini menjadi polemik," ujarnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP, Arsul Sani mengecam film pendek garapan sineas asal Semarang, Anto Galon itu yang menampilkan adegan kelompok Muslim tengah melaksanakan pengajian.

Film pendek berdurasi delapan menit itu bercerita tentang toleransi dalam hal perbedaan keyakinan.

Film itu menampilkan adegan di mana sebuah kelompok Muslim tengah melaksanakan pengajian. Di saat bersamaan, ada seorang istri yang membawa suaminya yang sakit menggunakan ambulans dan ingin melintasi jalan yang tengah digunakan kelompok Muslim itu untuk menggelar pengajian.

Melihat ambulans bersiap untuk melewati jalanan yang digunakannya berpengajian, seorang kakek anggota pengajian tersebut tidak mengizinkan ambulans melintas. Kakek itu mengotot bahwa pengajian tak bisa diganggu.

Ada satu percakapan di mana kakek tersebut menyinggung tentang keyakinan keluarga yang berada di dalam ambulans, sehingga mereka tak berhak membuka jalan untuknya.

"Kemanusiaan itu, kalau keyakinan kita sama, ya dipertimbangkan. Lah dia, beda," kata kakek kepada seorang polisi yang berupaya memediasi, dalam film itu.

Menanggapi hal tersebut, Arsul Sani menyebut karya Anto Galon itu tidak mencerminkan mayoritas sikap Muslim jika dihadapkan dengan masalah seperti yang dimunculkan dalam adegan film itu.

Lantaran menilai film tersebut tidak menggambarkan sikap Islam dan condong menyudutkan, Arsul lewat akun Twitter miliknya, menyatakan bakal mempertanyakan film itu kepada Divisi Humas Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR. [opinibangsa.id / cnn]


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close