Kata Kapolri: Kelompok JAD Anggap Polisi ‘Kafir Harbi’
Opini Bangsa - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengaku telah memerintahkan semua jajarannya, baik kesatuan maupun pribadi, untuk memperkuat pengamanan masing-masing.
Kapolri kembali mengingatkan bahwa kelompok ini selalu menyerang polisi yang dianggap sebagai “kafir harbi” atau kafir yang menyerangnya.
“Mereka berkali-kali sampaikan karena polisi dianggap ‘kafir harbi’, kafir yang menyerang mereka. Itu harus diprioritaskan,” katanya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Aiptu M Sialingging tewas diserang orang tidak dikenal ketika sedang menjalankan tugas jaga di pintu keluar Mapolda Sumatera Utara di Medan, Ahad dinihari.
Personel Pelayanan Markas (Yanma) Polda Sumut itu tewas setelah mengalami luka tusuk di bagian pipi kanan, dagu, leher atas, dan dada kiri.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan peristiwa penyerangan itu terjadi pos jaga Pintu 3 yang merupakan jalur keluar Mapolda Sumut.
Pelaku berjumlah dua orang yang masuk ke lingkungan Mapolda Sumut dengan cara melompat pagar dan melakukan penyerangan terhadap petugas di pos jaga.
Pada saat kejadian, pos penjagaan di Pintu 3 dijaga oleh empat personel Yanma Polda Sumut. Dua orang melakukan patroli, sedangkan bertugas di pos yakni Aiptu M Sigalingging dan Brigadir E Ginting.
Ketika dua orang tidak dikenal itu memasuki pos penjagaan, Aiptu M Sigalingging sedang beristirahat di ruang jaga, sedangkan Brigadir E Ginting berjaga dan jalan di depan pos penjagaan.
Kemudian, Brigadir E Ginting mendengar suara ribut di pos penjagaan dan melihat ada dua orang asing sudah berada di dalam kamar yang digunakan Aiptu M Sigalingging untuk berisitirahat.
Setelah mengetahui ada keributan dan pelaku mengancam dengan pisau, Brigadir E Ginting lari dan berteriak untuk meminta bantuan kepada anggota Satuan Brimob yang sedang patroli dan yang bertugas di pos Jaga 2.
Anggota Satuan Brimob yang berjaga langsung melakukan penyerangan dengan menembak pelaku. Satu orang pelaku meninggal dunia di tempat dan satu orang lagi masih hidup.
Akibat penyerangan tersebut, Aiptu M Sigalingging meninggal dunia dengan luka tusuk di bagian pipi kanan, dagu, leher atas, dan dada kiri yang diduga akibat perkelahian dan perlawanan di pos jaga.
Pihak kepolisian sedang melakukan pendalaman serta pengembangan atas peristiwa penyerangan tersebut. “Pelaku diduga berafiliasi dengan ISIS,” katanya. [opinibangsa.id / akt]