-->

Allahu Akbar! 'Mataram Street Takbiran' akan Pecahkan Rekor Muri

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen
Umatuna.com, MATARAM -- Kota Mataram akan menggelar kegiatan pawai takbiran tingkat Kota Mataram tahun 1438 Hijriah yang dikemas dalam "Mataram Street Takbiran". Acara ini akan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri).

"Rekor MURI yang akan kita pecahkan dengan jumlah peserta pawai takbiran sebanyak 13 ribu orang, karena saat ini rekor tertinggi sebanyak 11 ribu orang," kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kota Mataram Yusril Arwan kepada sejumlah wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (21/6).

Yusril yang ditemui seusai melakukan rapat persiapan "Mataram Street Takbiran" mengatakan, kegiatan pawai takbiran tahun ini bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi NTB dengan tema 1.000 cahaya.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian Pesona Khazanah Ramadan yang digelar pemerintah provinsi dan di pusatkan di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center. Menurutnya, sebanyak 13 peserta yang ditargetkan bisa memecahkan Rekor MURI itu diprediksi dari jumlah peserta pawai takbiran sebanyak 65 kafilah, dengan target satu kafilah sekitar 200 orang.

"Jumlah itu belum termasuk kafilah yang melaksanakan pawai takbiran di empat kecamatan lainnya, sebab khusus pawai takbiran yang dipusatkan di persimpangan kantor gubernur ini untuk kafilah dari Kecamatan Selaparang dan Mataram," kata Yusril yang juga menjadi pendamping panitia pawai takbiran.

Ia mengatakan, dengan adanya kerja sama dengan pemerintah provinsi direncanakan lokasi start pawai takbiran bergeser dari Lapangan Sangkareang menjadi di persimpangan Kantor Gubernur NTB dan peserta akan berkumpul di sepanjang Jalan Pejanggik.

"Para peserta 'Mataram Street Takbiran' akan dilepas oleh Gubernur NTB dan Wali Kota Mataram, dan diterima oleh Wakil Gubernur NTB bersama Wakil Wali Kota Mataram di lokasi finish di Islamic Center," katanya.

"Mataram Street Takbiran" akan menjadi sebuah gebrakan baru sebagai penutup sejumlah rangkaian Khazanah Ramadan yang telah dilaksanakan selama satu bulan dengan menampilkan nuansa berbeda. Dengan demikian, malam takbiran tidak hanya untuk dinikmati masyarakat kota, melainkan juga untuk wisatawan yang sedang berada di kota ini.

Pasalnya, kata Yusril, sejak minggu kedua Ramadan terjadi lonjakan wisatawan dari sejumlah negara-negara muslim seperti dari Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura dan lainnya, untuk mengikuti salat tarawih di Islamic Center. "Selama berada di Islamic Center dan Mataram secara umum, para wisatawan ini rata-rata merasakan nuansa Timur Tengah," katanya. Sumber: Republika

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close