RAMADHAN pertama di Kashmir dibuka dengan berlakunya jam malam mendadak yang dikenakan oleh pasukan India.
Pemimpin pro-kemerdekaan dan sejumlah pemuda ditangkap Jumat kemarin (19/6/2015) di wilayah Kashmir yang dikuasai India (IHK) menjelang rencana aksi protes ke kota utara Sopore, yang telah menyaksikan serangkaian pembunuhan warga sipil yang diduga bermotif politik.
Kamis lalu pusat bisnis, kantor dan sekolah ditutup, polisi India serta pasukan paramiliter melakukan pembatasan berat terhadap gerakan di ibukota India-Kashmir kota tua Srinagar, serta Sopore dan daerah yang berdekatan.
Pembatasan juga diberlakukan di pinggiran Srinagar, di mana jalan raya menghubungkan kota untuk Sopore.
Semua pemimpin pro-kemerdekaan terkemuka ditempatkan di bawah tahanan rumah dan ketika polisi paling menonjol, Syed Ali Shah Geelani, berusaha memecahkan barisan polisi di luar rumah, ia ditahan dan dibawa ke kantor polisi.
Pemerintah juga tidak membolehkan shalat Jumat di masjid Jamia bersejarah, yang dikenal sebagai Masjid Agung, dan memblokir jamaah memasuki masjid di jantung Srinagar.
“Mereka telah memasang kawat berduri di semua jalan di sekitar masjid Jamia, ini adalah realitas kita bahwa India tidak memungkinkan kami melakukan shalat Jumat pada hari pertama Ramadhan,” ujar Mirwaiz Umar Farooq, seorang pemimpin pro-kemerdekaan senior dan Kepala ulama dari Masjid Agung Srinagar, kepada Anadolu Agency.[fq/islampos]
islampos mobile :
Redaktur: Al Furqon
from Islampos
from
via Pusat Media Islam