-->

Penjajahan Dibalik Utang Luar Negeri

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Oleh: Hafshah Damayanti - Women Movement Institute

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Riza Annisa Pujarama mengungkapkan, utang luar negeri Indonesia terus mengalami kenaikan cukup signifikan.

Bahkan Riza mengatakan, hingga saat ini utang luar negeri Indonesia telah mencapai Rp 7.000 triliun, jumlah tersebut merupakan total utang pemerintah dan swasta.

"Peningkatan utang terus berlanjut hingga APBN 2018 bulan Februari menembus angka Rp 4.034,8 triliun dan pada APBN 2018 mencapai Rp 4.772 triliun," ujarnya Riza saat diskusi dengan media di Kantor INDEF, Jakarta, Rabu (21/3/2018).

Sementara untuk utang luar negeri swasta tahun 2017 telah tembus sebesar USD172 miliar atau sekitar Rp 2.322 triliun dengan kurs Rp 13.500 per dollar AS. "Besar kemungkinan belum termasuk semua utang BUMN," kata Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati.https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/21/222300526/indef--utang-luar-negeri-indonesia-capai-rp-7.000-triliun

Catatan Penting

Meningkatnya Utang Luar Negeri Indonesia yang cukup signifikan dapat dianalisa sebagai berikut:

Pertama, sebuah ironi memalukan terjadi di negeri yang kekayaan alamnya berlimpah namun terjerat hutang yang makin dalam. Seolah negeri ini adalah negeri yang tandus dan gersang, tak punya apapun untuk membangun kecuali dengan utang. Tampak sudah bagaimana salah urusnya negeri ini oleh penguasa yang tak amanah. Utang negara yang kian menggunung jelas menambah beban hidup rakyat di negara yang nyaris bangkrut ini.

Kedua, sesungguhnya negeri ini telah terperangkap dalam penjajahan gaya baru oleh negara imperialis kapitalis  berkedok pinjaman. Utang riba yang terus bertambah menjadikan Indonesia tak berkutik dihadapan negara-negara pemberi utang meski harus mengorbankan rakyat. Aset strategis negara berikut sumber daya alam yang berlimpah pun harus rela dijarah penjajah. 

Ketiga, penderitaan rakyat yang kian parah harus segera diakhiri. Sudah saatnya Penguasa menyadari bahaya penjajahan ekonomi Neo Liberalisme dibalik utang Luar Negeri. Menyadari kesalahan tata kelola ekonomi negara akibat menerapkan ekonomi liberal kapitalis. Solusi satu-satunya untuk lepas dari jerat utang riba yang menggurita tidak lain dengan menerapkan sistem ekonomi Islam dalam bingkai Khilafah yang dengannya Indonesia terselamatkan dari penjajahan berkedok utang. Wallahu'alam bi ash shawwab. [IJM]

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close