Oleh : Yulia Astuti
(Alumni Mahasiswi UNISKA Banjarmasin)
Mediaoposisi.com-Pesta Demokrasi beberapa bulan lagi akan segera dilaksanakan banyak persiapan persiapan yang mulai dilakukan, salah satunya Debat Capres yang sudah 2 kali dilakukan dinegeri kita tercinta ini, Alhasil dari debat debat yang mereka lakukan hanya menghasilkan kekecewaan,bahkan diantara calon presiden ada yang menyampaikan data-data yang tak sesuai dengan fakta. Belum lagi hanya janji-janji manis yang terus mereka lontarkan untuk kepentingan mereka semata. Rakyat terus dibodohi, diPHP dengan banyaknya visi misi negeri ini yang semakin hari haluannya tak menentu mau dibawa negeri kita?.
Yang pastinya Kapitalis sebagai induk dari permasalahan hari ini. Sekularisme telah lama bersarang dalam kehidupan kaum muslimin, barat takkan pernah tinggal diam membiarkan kaum muslim bersatu dengan kekuatan khilafah, dengan berbagai cara mereka terus gempurkan pemikiran-pemikiran sekular ini kepada kita.
Demokrasi Alat Kedzaliman Barat dan warisan penjajah
Barat menyadari bahwa kekuatan islam dan umatnya terletak pada akidah islam dan pemikiran yang lahir dari akidah tersebut. Inilah yang mengharuskan mereka terus mengkaji ulang strategi yang mereka tempuh untuk dikembangkan lagi. Tujuannya adalah agar agen-agennya dari kalangan rezim yang berkuasa dan para intelektual yang tertipu dengan peradaban barat menjalankan misinya untuk menanamkan sekularisme untuk menggantikan akidah islam.
Adapun penguasa dan rezim di Dunia islam yang dibantu LSM komprador dan intelektual yang tertipu dengan peradaban barat hanyalah alat barat untuk mengarusutamakan isu tersebut demi memuluskan proses sekularisme yang telah mereka rancang untuk dunia islam. Tak jarang rezim pembebek tersebut harus memberangus organisasi atau ulama yang kritis terhadap proses sekularisasi karena menganggap mereka sebagai penghalang tujuannya. Para pembebek tersebut kelak akan menyesali perbuatan mereka. Allah SWT berfirman:
"Ingatlah ketika orang-orang yang diikuti berlepas diri dari orang-orang yang mengikuti. Mereka melihat azan dan terputuslah segala hubungan" (QS. Al-Baqarah(2):166).
Jadi jelaslah bahwa demokrasi bukan lahir dari rahimnya islam, melainkan lahir dari rahim pemikiran kaum barat. Tak sampai disini harusnya kaum muslim khususnya indonesia menyadari ini semua bahwa kita dijajah dengan pola pikir bukan islam, salah satu tudingan mereka adalah bahwa menegakkan khilafah itu adalah sesuatu yang ‘utopis’. Dan ini salah satu cara juga yang kemudian melemahkan keyakinan kaum muslim untuk berjuang.
Banyak kedzaliman-kedzaliman yang dilakukan oleh buah dari demokrasi ini, salah satunya rezim anti islam yang kita lihat dengan jelas bahwa demokrasi tak memihak kepada islam, seperti ulama di kriminalisasi, ormas-ormas dibubarkan salah satunya HTI yang menjadi sasaran kedzaliman mereka.
Umat Butuh khilafah
Sudah jelas saat ini, umat sudah gerah dengan keadaan hari ini, terlalu banyak janji janji manis yang diberikan penguasa, namun tak jua membuahkan hasil yang signifikan. Umat hanya perlu khilafah sebagai solusi akhir dari semua permasalahan ini. Khilafah islamiyah dengan izin Allah pasti akan tegak kembali. Bahkan Tegaknya khilafah semakin dekat dengan semakin menguatnya kesadaran umat untuk bersatu.
Umat semakin sadar dan umat semakin membutuhkan kekuatan global untuk menyelesaikan persoalan persoalan mereka. Persoalan kaum muslim hanya bisa diselesaikan oleh mereka sendiri. Tumpahnya darah kaum muslim tidak bisa diselesaikan dengan sekadar “kutukan” kepala negara muslim yang kian menunjukkan kemunafikan dan ketidakberdayaannya.
Atas kenyataan geliat politik persatuan umat yang kian mengkristal ini, umat memerlukan motor penggerak untuk menyempurnakan proyek besar persatuan ini. Sudah lama umat tidak lagi mempercayai partai politik yang syarat dengan kepentingan pribadi dan golongan mereka. Masyarakat sudah terlalu sering untuk diberi janji ,anis kampanye, ditipu dan dikhianati. Dan sudah saatnya umat hanya kembali kepada khilafah bukan demokrasi penuh ilusi.
Dan sungguh umat ini memerlukan kelompok dakwah yang memiliki konsep perubahan yang jelas. Mulai dari aspek pemikiran maupun metode pelaksanaan (thariqah). Insya Allah kelompok yang siap dan saat ini melakukan itu dengan serius adalah Hizbut Tahrir berdiri dalam rangka menyambut seruan Allah SWT:
"Hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyerukan kebaikan dan melakukan amar makruf nahi mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung" (QS. Ali Imran (3):104)[MO/sr]