Oleh: Nunung Purwaningsih, S.E
Mediaoposisi.com-Dalam dunia kelam pelacuran atau biasa disebut dengan prostitusi ada orang yang memiliki peran penting dalam menawarkan dagangannya yaitu biasa disebut dengan mucikari atau germo. Siapa sebenarnya mucikari dan germo ini. Lantas apa tugas dari para mucikari dan germo.
Muncikari, germo, atau lelaki hidung belang adalah orang yang berperan sebagai pengasuh, perantara, dan/atau pemilik pekerja seks komersial.
PSK bisa saja tidak tinggal bersama dengan muncikari (umpamanya di dalam suatu bordil), namun selalu berhubungan dengannya. Muncikari dapat pula berperan dalam memberi perlindungan kepada pekerja seks komersial dari pengguna jasa yang berbuat kurang ajar atau merugikan pekerja seks komersial.
Pekerja sek ini dari masa kemasa banyak pergantian penyebutan. Dulu disebut dengan WTS wanita tuna susila,Kupu-kupu malam, PSK penjaja sek komersial dan dijaman now berganti dengan nama yang trend PUREL. Apapun sebutannya tetap mereka adalah pelaku zina dan kemaksiyatan.
Penjaja sek ini tidak hanya perempuan yang melayani laki-laki hidung belang saja tetapi ada juga laki laki yang menjajakan sek kepada tante-tante girang. Mereka disebut sebagai gigolo. Pelaku germo tidak hanya wanita tapi juga laki-laki.
Kasus penangkapan artis VA dengan pasangan haramnya disebuah hotel disurabaya menjadi booming baik dunia maya maupun dunia nyata. Ini semua tidak terlepas dari peran para mucikari. Lantas berapa persen uang yang didapat dari mucikari ini. Pembagian uang dari hasil prostirusi adalah 85% untuk pelacur dan 15% untuk mucikari.
Ini sangat besar sekali hanya modal chat atau sms atau telpon aja dapat uang demikian banyak dan mudahnya. Sedangkan untuk pelacur yang bertarung serta duel maut diranjang dapat 85%. Belum lagi resiko kena penyakit karena ganti-ganti pasangan.
Mucikari adalah pekerjaan yang mudah dan ringan dengan hasil yang fantastis, tinggal mengalikan berapa banyak anak anak asuhan dia. Tapi wahai para pelaku kemaksiyatan apakah kalian tidak sadar apa yang akan kalian tanggung dari pekerjaan kalian ini. Sudah matikah hati nurani kalian wahai para mucikari. Menafkahi diri atau anak istri dari hasil prostitusi. Ibarat makan daging anak anak kalian.
Bagaimana Islam memandang terhadap mucikari, Rasulullah saw bersabda:
"Tiga orang diharamkan Allah kepadanya sorga. Yaitu orang yang ketagihan khamer, durhaka kepada orang tua, dan mucikari yang menempatkan kekejian dalam keluarganya". (HR.Ahmad)
Adanya kebebasan berekspresi dalam sistem demokrasi menjadi ladang subur para manusia jalang untuk mencari uang dengan bisnis esek esek. Prostitusi jadi ladang syurgawi para mucikari. Aktivitas yang menghantarkan kepada perbuatan yang haram maka hukumnya juga haram. Kebebasan berekspresi menjadi pelindung pelaku kemaksiyatan.
Begitulah hidup didalam sistem yang tidak bersumber dengan hukum alloh, akan banyak kerusakan dimuka bumi. Mucikari yang mata hati nya sudah mati tertutup dengan debu debu sekulerisme.
Tidak takut akan akibat dari perbuatannya itu maka allah berikan penyakit HIV AIDS yang sampai sekarang belum ada obatnya. Manusia akan hidup aman sejahtera hanya dengan sistem yang bersumber dari Islam yaitu Khilafah Islamiyah.
Mucikari yuk berbenah diri kembali kepada aturan Illahi biar hidup berkah dan sejahtera tanpa ada dosa. [MO/ge]