Oleh : Jartika
Mediaoposisi.com-TRIBUNKALTIM.CO - Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah mengevaluasi soal yang digunakan dalam tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Hal itu disampaikan Bambang Soesatyo menanggapi banyaknya peserta tes yang tidak lolos dalam seleksi CPNS.
"Kami mendorong Pemerintah melakukan evaluasi terhadap soal-soal yang diujikan kepada CPNS serta melakukan kajian terhadap mata ujian, terutama Tes Karakteristik Pribadi (TKP), sehingga dapat mencapai target formasi yang sudah ditetapkan," kata Bamsoet melalui keterangan tertulis, Selasa (13/11/2018).
Ia juga mendukung pemerintah segera merumuskan kebijakan untuk mencegah terjadinya kekosongan formasi jabatan di instansi pemerintah. Peserta Banyak yang Tak Lolos Passing Grade SKD CPNS 2018, Pemerintah Kaji 2 Opsi Kebijakan Baru, Sistem Passing Grade CPNS 2018 tetap Dipaksakan, Pemda di Wilayah Timur Terkena Dampak Paling Besar
Menurut Bambang, hal itu penting agar pelayanan publik di masa mendatang tidak terganggu. Rasa kecewa dan marah, ini wajar ada dalam hati seorang CPNS. Karena upaya mereka sangat tidak dihargai, seolah-olah hanya seberat membalikkan tangan.
Apalagi sebelumnya jalur pendidikan yang ditempuh sangat sulit sampai kependidikan tinggi dengan berbagai tugas, penelitian, dan masih banyak yang lebih ekstrim dari itu, dengan harapan akan memproleh pekerjaan yang bagus. Tapi nyatanya malah terbalik dari kenyataan. Kepintaran bukan segalanya dalam sistem kapitalis. Terpenting bagi mereka hanya materi dan keuntungan semata.
Kemudian kabar gembirapun seakan menghapus rasa capek yang mereka rasakan selama ini. Dimana ketika terdengar dan terbukanya CPNS besar-besaran. Seketika itu seakan menemukan titik cerah dari kegelapan. Ehh ternyata hanya di PHP-in. Ketika mengikuti jalur (tes) demi jalur, soalpun dipersulit hingga sampai akhirnya terjadilah kegagalan massal.
Timbullah pertanyaan, apakah dinegeri ini semuanya orang-orang bodoh? Atau ya... memang gak ada lowongan pekerjaan? Tapi kemungkinan yang paling tepat adalah karna memang gak ada lowongan pekerjaan yang disediakan, semuanya hanya pencitraan saja.
Padahal pemerintah adalah perisai bagi umat. Dan pemerintah juga seharusnya mampu memberikan ekonomi yang bagus bagi seluruh manusia dengan menyediakan bagi mereka pekerjaan. Bukan malah dibiarkan menjadi pengangguran.
Sebagaiman sabda rasul, yang dicatat oleh Imam Ahmad (21504), Ath Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir (16770),
شَرِيكٌ , عَنْ أَبِي حَصِينٍ , عَنِ الْوَالِبِيِّ صَدِيقٌ لِمُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ , عَنْ مُعَاذٍ , قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” مَنْ وَلِيَ مِنْ
“أَمْرِ النَّاسِ شَيْئًا , فَاحْتَجَبَ عَنْ أُولِي الضَّعَفَةِ وَالْحَاجَةِ , احْتَجَبَ اللَّهُ عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَة
“dari Syuraik, dari Abu Hushain, dari Al Wabili sahabat dekat Mu’adz bin Jabal, dari Mu’adz, ia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘Barangsiapa yang ditakdirkan oleh Allah Azza Wa Jalla untuk menjadi pemimpin yang mengemban urusan orang banyak, lalu ia menghindar dari orang yang lemah dan yang membutuhkan, Allah pasti akan menutup diri darinya di hari kiamat.
Maka hanya islamlah yang mampu menyediakan berbagai fasilitas sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat. Sebagaimana pada masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz, dimana tidak ditemukan satu warga pun yang dikategorikan sebagai musahiq zakat. Yaitu ketika pemimpin menerapan aturan Allah sesuai Al-Quran dan As-Sunnah.
Sekarang ini kita harus kembali kepada sistem yang menjamin kesejahteraan umat, yaitu dengan kembali menerapkan sistem islam secara total dalam bingkau daulah islamiyah.[MO/ge]