Oleh : Isti Shofiah
Pasuruan
Prilaku Seks bebas dan LGBT yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Tak peduli orang dewasa ataupun anak-anak. Generasi muda berada di ambang batas kehancuran.
Liberalisme yang terus digaungkan, bebas tanpa batas. Membuat generasi muda semakin menjauh dari aturan agama, dan rusak di segala aspek.
Penyakit menular HIV/AIDS yang merupakan momok menakutkan dan sekaligus menghancurkan generasi. Padahal generasi mudalah yang nantinya akan menjadi penerus bangsa, apa jadinya jika mereka rusak?
Di dalam Islam, prilaku seks bebas (zina) sangat tegas hukumannya. Bagi yang sudah menikah akan dirajam sampai mati dan bagi yang belum menikah akan diasingkan. Begitu juga dengan prilaku menyimpang LGBT, ada tindakan yang sangat tegas bagi pelakunya.
Perlakuan tersebut bukan tidak manusiawi/kejam tetapi ini adalah preventif sekaligus kuratif agar masyarakat berpikir telebih dahulu sebelum bertindak.
Di keluarga pun harus ada penanaman agama sedari kecil agar mereka tidak terjerumus ke dalam prilaku seks bebas, atau yang mengarah kesana seperti pacaran, berdua-duaan dengan lawan jenis, ikhtilat dll.
Masyarakat wajib mengontrol ketika ada penyimpangan prilaku dan mau untuk menegur agar tercipta masyarakat yang peduli dan bertanggungjawab dalam menjaga lingkungannya.
Maka ketika itu semua dilakukan, penyebaran HIV/AIDS akan berkurang bahkan tidak ada sama sekali.
Tentu saja hal itu bisa diwujudkan jika sistem islam diterapkan oleh Negara di semua aspek kehidupan. Karena sistem dari Allah adalah sistem terbaik, yang mengetahui mana yang baik dan buruk bagi manusia. Dan eksistensi generasi akan terjaga dengan baik.[MO/gr]