-->

Pilpres ; Perlombaan atau Pertandingan?

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen


Oleh : Kodrat Alamsyah
 Peserta National Political School Monash Institute Semarang
 Mahasiswa UIN Walisongo

Mediaoposisi.com-Dalam ajang olahraga seperti ASEAN, perlombangan dan pertandingan merupakan istilah yang sering kita dengar.

“Siang hari ini kita akan menyaksikan pertandingan sepak bola timnas Indonesia melawan timnas Malaysia” atau “saksikanlah, perlombaan memanah putra langsung dari lapangan panahan Jakarta” adalah contoh kalimat yang sering kita dengar.

Walaupun istilah ini sering didengar, namun tidak jarang masih ada masyarakat yang kebingungan dalam membedakan mana ajang olahraga yang termaksud perlombaan dan pertandingan.

Berdasarkan KBBI, perlombaan adalah kegiatan mengadu kecepatan, keterampilan, kepandaian, ketangkasan, dan sebagainya.

Sedangkan pertandingan adalah perlombaan dalam olahraga yang menghadapkan dua pemain (atau regu) untuk bertanding atau bersaing. Simpelnya, perlombaan bisa diikuti oleh lebih dari dua kubuh sekaligus, tetapi pertandingannya boleh diikuti oleh dua kubuh dalam satu waktu/babak.

Dengan demikian, dalam  satu perlombaan masing-masing kubuh akan berlomba adu cepat, terampil, atau tangkas untuk mencapai tujuan setiap kubuh. Mereka hanya akan fokus kepada tujuan mereka sendiri untuk menjadi pemenang, tanpa perlu menjegal lawannya.

Sebab, juara lomba adalah pemain tercepat atau terbaik dari setiap perlombaan. Lain halnya dengan pertandingan, ia sering diikuti antardua kubuh untuk mencari mana yang terbaik diantaranya. Apapun jenis olahraganya, dalam satu pertandingan hanya ada dua yang saling bersaing,

bertanding untuk memperebutkan siapa yang terkuat. Oleh sebab itu, tidak heran apabila sering dijumpai ada kecurangan, baik dari luar atau dalam pertandingan.

Para pendukung melakukan penyogokan kepada wasit atau para pemain mulai bertanding dengan kasar demi mendapatkan kemenagan. Akibatnya, terjadi permusuhan bahkan kekacauan antarkubuh tersebut, baik sebelum, sementara, atau setelah pertandingan.

Implikasi dari kedua kata ini pun berbeda. Jika perlombaan maka yang akan dihasilkan adalah kubuh terbaik diantara yang baik. Sementara pertandingan akan menghasilkan kubuh yang menang dan yang kalah.

Untuk itu, perbedaan perlombaan dan pertandingan harus benar-benar selesai. Kekurangpahaman tentang dua hal ini dapat merusak paradigma seseorang dalam beraktivitas.

Seperti dalam dunia perpolitikan, persoalan bertanding atau berlomba akan menjadi penentu cara yang digunakan para politisi untuk memenangkan pilihannya.

Tuntutan moral para politisi bagi yang menganggap pilpres adalah pertandingan akan menghalalkan segala cara agar pasangan calon yang dijagokannya menjadi pemenang.

Pilpres 2019 ini menjadi contohnya. Hanya ada dua capres dan cawapres yang akan berlaga dalam acara lima tahunan ini, menjadikan salah satu alasan mereka dalam menganggap pilpres sebagai pertandingan.

Jokowi-Ma’ruf Amin dari kubuh A vs Prabowo-Sandiaga dari kubuh B. Akibatnya, setiap pendukung saling bermusuhan, bahkan menghalalkan segala cara agar pilihannya menang. Isu-isu sara mulai diluncurkan, demi menjatuhkan derajat lawan pasangannya.

Padahal berdasarkan penjelasan di atas, Pilpres bukanlah pertandingan yang harus mengalahkan lawan dengan segala cara, berfokus bagaimana lawan bisa jatuh sehingga jagoan yang didukung bisa lebih unggul dan menang.

Sebab logikanya, jika ingin membuat sebuah garis dikatakan pendek, maka cukup tambahkan satu garis yang lebih panjang di sampingnya, sehingga dengan sendirinya garis pertama itu akan nampak lebih pendek.

Dengan begitu, seharusnya Pilpres menjadi ajang perlombaan. Setiap calon kepala negara mem-persiapkan dirinya dengan baik dan berfokus untuk memperoleh hasil terbaik pada hari pemilihan dengan cara-cara yang sportif.

Istilah menang dan kalah tidak ada dalam Pilpres, karena yang ada hanyalah baik dan terbaik. [MO/gr]

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close