Oleh : Aldzikratul Rachma, A.Md.Kom
(Aktifis Dakwa Remaja dan Penulis Bela Islam”Kls Opini Akhwat-AMK”)
Masalah yang dihadapi kaum Muslimin saat ini yakni pembakaran kalimat Tauhid yang dilakukan oleh Anggota Banser pada acara santri nasional di Lapangan Kecamatan Limbangan, Garut yang dihadiri sekitar 4.000 orang tersebut, Senin (22/10/2018).
Kronologi pembakaran tersebut terjadi karena mereka menganggap bahwa bendera bertuliskan kalimat Tauhid yang dipegang oleh salah seorang santri adalah bendera Ormas Hizbut Tahir Indonesia (HTI).
Seperti apa yang dinyatakan oleh Menko Polhukam Wiranto pada rapat koordinasi yang digelar di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (22/10/2018).
Akibatnya saat ini satu bendera kaum Muslimin yang terbakar, namun hampir seluruh kaum Muslimin bangkit untuk membela kalimat Tauhid yang tertulis dalam Panji Rasulullah.
Kaum muslim saat ini telah dikelabuhi oleh penjajah. Kini penjajah semakin beraksi untuk membuat kaum Muslimin terpecah belah.
Hanya saja sebagian kaum Muslimin tidak menyadari akan hal tersebut, sehingga penjajah terus beraksi dalam menyusun strategi yang membuat kaum Muslimin saling bermusuhan.
Oleh karena itu, saat ini kaum Muslimin harus bersatu, kaum Muslimin harus bangkit. Sebab dengan bersatunya kaum Muslimin maka akan mampu mengusir penjajah di negeri yang rezimnya pro penjajah.
Karena segala problemmatika ummat saat ini terjadi, karena tak adanya perisai yang bisa melindungi dan mengatasi kaum Muslimin. Termasuk dalam kasus pelecehan kalimat Tauhid dan simbol-simbol Islam yang terus berulang.
Kaum Muslimin harus menyadari, bahwa keadaan yang kini terjadi karena kita telah jauh dari hukum Allah.
Sehingga mudah bagi penjajah mengelabuhi dan merasuki pikiran kaum Muslimin agar terpecah belah dan saling bermusuhan antara kaum Muslimin itu sendiri.
Sehingga segala yang bersangkutan dengan Islam dianggap teroris, dibenci, dimusuhi dsb. Padahal sebenarnya teroris itu sendiri adalah sang penjajah dan anteknya.
Dan yang harus dipahami bahwa musuh kaum muslimin itu bukan sesama Muslim, namun musuh sebenarnya adalah mereka para penjajah yang tidak menginginkan kebangkitan Islam ke penjuru Dunia.[MO/gr]