Oleh: Syamsiah Siddin
Mediaoposisi.com- Saat ini kita sedang berada di jaman yang serba canggih ( modern ). Perkembangan dalam segala bidang pun berkembang dengan pesat. Salah satunya adalah perkembangan teknologi komunikasi. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lainnya.
Jika dulu untuk saling berkomunikasi dengan orang yang jauh dibutuhkan waktu yang cukup lama ( surat - menyurat ). Sekarang tidak lagi karena sudah ada yang namanya HP ( handphone ) alias telepon genggam. Dengan HP, komunikasi menjadi semakin lancar kapanpun dan dimanapun.
Dan seiring kemajuan teknologi kini telah hadir aplikasi - aplikasi ( jejaring sosial ) yang memudahkan penggunanya untuk berkenalan dan berinteraksi dengan banyak orang di seluruh dunia.
Jejaring sosial biasa juga di sebut juga dumay ( dunia Maya ) dan sosmed (sosial media ). Ada banyak sekali aplikasi - aplikasi sosial media yang biasa digunakan seperti FB, IG, path, Snapchat, Twitter dan lainnya.
Sesuai namanya, fungsi utama media sosial adalah untuk bersosialisasi antarindividu. Media sosial membantu kita untuk dapat bersosialisasi tanpa batas. Medsos saat ini sudah sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dan tidak bisa dipungkiri remaja dan anak - anak juga mengambil posisi dalam hal ini.
Hasil penelitian terbaru mencatat pengguna internet di Indonesia yang berasal dari kalangan anak-anak dan remaja diprediksi mencapai 30 juta. Bahkan, sebanyak 98 persen dari anak dan remaja mengaku tahu tentang internet dan 79,5 persen di antaranya adalah pengguna internet. (kompas.com)
Ibarat sebuah pisau, pisau akan sesuai fungsinya jika digunakan untuk memotong sayur dan daging. Namun akan berubah menjadi bencana jika pisau itu digunakan untuk membunuh orang. Begitu juga dengan media sosial, ia bisa menjadi nikmat atau kiamat tergantung penggunanya.
Seperti yang sudah sering kita lihat bersama bahwasanya kebanyakan dari remaja dan anak - anak menggunakan medsos untuk menunjukkan eksistensi diri.
Sehingga yang berseliweran di beranda kita adalah status - status yang lebih kearah negatif seperti pamer harta, saling menggunjing, memaki orang lainnya, memaki orang tua, membuat status galau, menampakkan aktivitas pacaran yang sudah jelas - jelas haram, memajang foto-foto tidak senonoh dan lain sebagainya.
Status - status dan aktivitas - aktivitas seperti itulah yang memunculkan kiamat bagi penggunanya. Contoh nya ;
1. Pamer harta
Tidak jarang mereka menjadi korban dari teman - teman mereka sendiri yang hanya membutuhkan uangnya saja, dijadikan ATM berjalan, diporoti abis- abisan, pas ada masalah di tinggalkan begitu saja.
2. Menggunjing
Aktivitas ini sering sekali kita temui dimedsos yang berhujung pada perkelahian di dunia nyata. Belum lagi dosanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam al Qur`an :
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. [al Hujurat/49 : 12].
3. Memaki orang lain
Kalau di dunia nyata, mulutmu adalah harimaumu. Di medsos statusmu adalah harimaumu. Karena saat ini sudah ada UTE jadi, yang seperti ini sering berhujung pada pelaporan ke pihak berwajib alias polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik.
4. Memaki orang tua
Jika mengatakan " ah " saja kita berdosa apalagi sampai berani memaki orang tua di media sosial yang pasti dilihat dan dibaca banyak orang dengan kata-kata yang kasar maka siap-siaplah mengenyam panasnya api neraka.
5. Membuat status galau
Tidak ada gunanya sama sekali, selain tidak bisa menyelesaikan masalah, ia hanya akan membuatmu terlihat menyedihkan.
6. Menampakkan aktivitas pacaran
Walaa takrobuzzina, mendekati zina saja kita dilarang apalagi melakukannya. Sejatinya pacaran itu haram karena semua aktivitas pacaran menjurus pada perzinahan, mulai dari saling berpandangan, bergandengan tangan dan seterusnya. Sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
“Sungguh jika kepala seorang laki-laki ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik baginya dari pada dia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya“.
Yakin, mampu menanggung dosanya ?
Cobalah menjadi remaja yang bijak dalam bersosial media. Jadikan semua aktivitas kita bermanfaat dan terhitung sebagai amal jariyah yang bisa kita manfaatkan kelak dihari pembalasan. Gimana caranya ?
1. Menolong Sesama
Media sosial dapat dimanfaatkan untuk membantu sesama. Kekuatan media sosial yang begitu besar di era digital memungkinkan kita merangkul banyak orang dari segala golongan dengan cepat. Misalnya, ketika terjadi bencana alam di daerah, melalui media sosial kamu dapat bergerak lebih cepat mengumpulkan bantuan sumbangan dari ratusan bahkan puluhan ribu orang sekaligus.
2. Ajang bisnis
Tak hanya buat eksis, media sosial dapat digunakan untuk menambah penghasilan. Caranya gampang, kamu yang memiliki followers banyak bisa menjadi influencer dengan menjadi buzzer atau endorser. Jika ingin membuka bisnis sendiri, kamu bisa memanfaatkan media sosial sebagai media promosi kamu. Cukup dengan media sosial dan teknik marketing yang baik kamu bisa meningkatkan bisnis kamu.
3. Menambah Pengetahuan
Selain untuk update informasi, media sosial juga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita. Jika kamu perhatikan, banyak sekali pengetahuan tambahan yang bersifat populer yang bisa kita dapat dari media sosial. Misalnya menonton video dari para ustadz - ustadzah yang bermanfaat, cara memasak, membuat kerajinan, pengetahuan sejarah, fakta-fakta unik, dan sebagainya. Otomatis ini akan menambah pengetahuan kita.
4. Dakwah
Sampaikanlah walau satu ayat, jadi tidak perlu menunggu jadi ustadz- ustadzah dulu baru menyampaikan kebaikan dan kebenaran tapi yang harus di ingat caranya harus Ihsan ( baik ).
Berdakwah itu juga tidak harus bertatap muka. Lewat status- status dan tulisan - tulisan yang kita share juga bisa. Makanya kita harus memanfaatkan media sosial yang kita punya sebagai ladang dakwah. Ada beberapa keutamaan- keutamaan berdakwah diantaranya :
a. Dakwah adalah Muhimmatur Rusul (Tugas Utama Para Rasul alaihimussalam)
Para rasul alaihimussalam adalah orang yang diutus oleh Allah swt untuk melakukan tugas utama mereka, yakni berdakwah kepada Allah. Keutamaan dakwah terletak pada disandarkannya kerja dakwah ini kepada manusia yang paling utama dan mulia yakni Rasulullah saw dan saudara-saudara beliau para nabi & rasul alaihimussalam.
ﻗُﻞْ ﻫَﺬِﻩِ ﺳَﺒِﻴﻠِﻲ ﺃَﺩْﻋُﻮ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﺼِﻴﺮَﺓٍ ﺃَﻧَﺎ ﻭَﻣَﻦِ ﺍﺗَّﺒَﻌَﻨِﻲ ﻭَﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﺃَﻧَﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤُﺸْﺮِﻛِﻴﻦَ
Katakanlah (Hai Muhammad): "Inilah jalanku: aku dan orang-orang yang mengikutiku berdakwah (mengajak kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (Yusuf (12):b. Dakwah adalah Ahsanul A’mal (Amal yang Terbaik)
Dakwah adalah amal yang terbaik, karena da’wah memelihara amal Islami di dalam pribadi dan masyarakat. Membangun potensi dan memelihara amal sholeh adalah amal da’wah, sehingga da’wah merupakan aktivitas dan amal yang mempunyai peranan penting di dalam menegakkan Islam. Tanpa da’wah ini maka amal sholeh tidak akan berlangsung.
ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﻗَﻮْﻻً ﻣِّﻤَّﻦ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻋَﻤِﻞَ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺇِﻧَّﻨِﻲ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah (menyeru) kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"(Fushilat (41): 33).
c. Dakwah dapat menjadi penyelamat dari azab Allah swt ( An-Najatu minal ‘Azab )
Ketika kita berdakwah, maka dakwah itu akan membawa manfaat bagi kita dan orang lain. Manfaat itu antara lain adalah terlepasnya tanggung jawab di hadapan Allah swt sehingga ia terhindar dari adzab Allah.
d. Dakwah adalah Jalan Menuju Khairu Ummah
Rasulullah saw. Berhasil mengubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik sepanjang zaman dengan dakwah beliau. Dakwah secara umum dan pembinaan Da’i sebagai asset SDM dalam dakwah secara khusus adalah jalan satu-satunya menuju terbentuknya khairu ummah yang kita idam-idamkan.
Sekarang saatnya, menjadikan sosmed kita sebagai nikmat. Dengan menjadi remaja muslim yang cerdas dan bijak dalam bermedsos. Tunjukan jati diri kita sebagai seorang muslim, jadikan medsos kita untuk perkenalkan kebenaran Allah swt. Dan agamanya ke seluruh dunia lewat medsos kita.
Jangan jadikan medsos kita sebagai tempat curhat, memamerkan diri, menghujat dan memposting hal-hal tidak bermanfaat lainnya karena sekecil apapun perbuatan kita di dunia ini kelak akan dimintai pertanggungjawabannya.
Apalagi saat ini medsos sudah tidak bisa dikatakan sebagai dunia Maya lagi karena memberikan dampak yang nyata terhadap kehidupan. Ayok di cek lagi sosmed kita sudah menjadi nikmat atau kiamat bagi kita ?[MO/sr]