Dinamika politik makin menghangat jelang pendaftaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 pada 4-10 Agustus 2018.
Presiden petahana RI Joko Widodo (Jokowi) diyakini akan maju kembali dalam Pilpres. Jokowi sejauh ini sudah mendapat dukungan koalisi enam partai yakni PDIP, Golkar, PPP, PKB, NasDem, dan Hanura.
Namun, di Jawa Tengah, PKS justru mencalonkan Joko Widodo sebagai calon legislatif untuk DPRD tingkat provinsi dalam Pemilu 2018.
Jangan kaget. Joko Widodo yang disebut bukanlah Presiden petahana RI.
Meski namanya sama, Joko Widodo bacaleg PKS ini tidak memiliki nama ringkasan Jokowi, seperti halnya Presiden RI. Pria kelahiran Boyolali, 5 April 1972, tersebut adalah kader PKS tulen.
Dia pernah menjabat Ketua DPD Partai Keadilan pada 2000-2003, lalu meneruskan jadi Ketua DPW PKS Jateng pada 2003-2004. Memiliki nama yang mirip dengan presiden saat ini setidaknya jadi berkah untuk Joko Widodo dalam mencuri perhatian publik.
"Sejak lahir nama saya ya memang Joko Widodo, kebetulan sama dengan Pak Presiden sekarang. Ikut numpang malah jadi terkenal," kata pria yang gagal lolos masuk DPR RI pada Pileg 2014.
Pada Pileg 2014, Joko tak dicalonkan di wilayahnya saat ini yakni Jawa Tengah. Ia menjadi caleg DPR pada Pileg 2014 silam dari daerah pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah.
"Ini 2019 saya mau maju lagi untuk DPRD Jateng, lewat Dapil II. Saya dapat di nomor urut satu. Semoga saja nama Joko Widodo membawa keberuntungan seperti Pak Presiden," kata pria yang memiliki 10 anak tersebut.
Untuk DPRD Jawa Tengah, Joko rencananya akan bertarung memperebutkan kursi perwaklan dari Dapil II (Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kota Salatiga).
Sementara itu, untuk pemilu mendatang, Joko tak mengusung slogan #2019GantiPresiden seperti yang tengah digaungkan para petinggi partainya seperti Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Joko mengatakan di setiap pamflet dia mencantumkan slogan #2019BerkhidmatUntukUmmat sebagai moto. []