VIVA – Bupati Tulungagung Syahri Mulyo akhirnya menyerahkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sabtu malam 9 Juni 2018. Ketua DPC PDIP Tulungahung itu sebelumnya oleh KPK diminta untuk kooperatif menyerahakan diri.
Mengenakan batik putih dibalut jaket hitam serta menenteng tas, Syahri turun dari taksi di depan kantor KPK. Setelah diperiksa barang bawaan oleh petugas keamanan, Syahri langsung digiring masuk markas KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Syahri sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus suap terkait ?proyek-proyek pembangunan infrastruktur peningkatan jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pemkab Tulungagung. Calon Bupati petahana Tulungagung yang diusung PDIP itu dijerat sebagai tersangka lantaran diduga menerima suap senilai Rp 2,5 miliar dari kontraktor Susilo Prabowo.
Namun pasca operasi tangkap tangan pada Rabu kemarin, Syahri tidak ditemukan di kediamannya oleh petugas KPK.
Namun, sebelum dirinya menyerahkan diri dan menghilang, baru-baru ini, orang nomor satu di daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia tersebut muncul di video dengan durasi 28 detik. Dalam video tersebut, Syahri tampak duduk di atas sofa di sebuah ruangan tersembunyi. Dia berbicara dengan memakai kemeja kotak-kotah merah bergaris hitam.
Dalam video tersebut, Syahri sempat menyinggung jika penetapan dirinya sebagai tersangka oleh KPK merupakan bentuk penzaliman. Dia menilai jika dirinya hanya menjadi korban politik. Selebihnya dia meminta agar para relawannya tetap mendukung dirinya bersama pasangannya, di Pilkada serentak nanti.