Oleh: Nasrudin Joha
Mediaoposisi.com- Alhamdulillah, ust Alfian Tanjung diputus lepas (onslag van recht vervolging). Artinya perbuatan yang dilakukan terdakwa dalam surat dakwaan terbukti, akan tetapi terdakwa tidak dapat dijatuhi pidana, karena perbuatan tersebut bukan merupakan tindak pidana.
Twit Ust. Alfian dalam akun Twitter-nya yang menyebut "PDI-P 85% isinya kader PKI" memang benar dilakukan, tetapi bukan tindak pidana. Twit tersebut tidak masuk dalam penghinaan, tetapi peringatan ke masyarakat tentang isu PKI.
Pertanyaannya, lantas apa status penahanan terhadap ust Alfian Tanjung pada kasus pertama di Surabaya sejak 30 Mei 2017 sampai dengan pembebasan ust Alfian atas dikabulkannya eksepsi pada 6 September 2017 ? Bukankah ini kedzaliman yang nyata terhadap Ulama ?
lantas apa status penahanan terhadap Ust Alfian Tanjung pada kasus kedua di Jakarta sejak 6 September 2017 sampai dengan pembebasan ust Alfian atas putusan Onslag pada 30 Mei 2018 ? Bukankah ini kedzaliman yang nyata terhadap Ulama ?
Ingat ! Meskipun Ust Alfian diputus lepas, tetapi beliau nyaris di penjara selama satu tahun ! Kurang bukti apa lagi ? Apakah masih ada pihak yang menyangsikan adanya kriminalisasi terhadap ulama ?
Pasca putusan, penenggak hukum juga segera rilis akan ajukan kasasi, kasasi atas nama keadilan atau atas nama kepentingan ? Kasasi untuk dan atas nama hukum atau untuk dan atas nama kekuasaan ?
Pasca putusan PDIP pun meradang. Ini persoalan pidana dimana negara diwakili jaksa atau sengketa individu dengan partai politik, jaksa mewakili negara atau jaksa mewakili partai politik ? Kurang puas apalagi PDIP setelah melihat Ust. Alfian Tanjung di penjara nyaris setahun ?
Wahai umat, waspadalah ! Kalian harus bersatu padu dan saling melindungi. Rezim dungu ini, telah menggunakan jurus mabuk, melakukan apapun untuk merealisir visi jahatnya. Jangan mudah percaya, tetaplah waspada dan selalu siaga.
Persiapkan seluruh skenario dan strategi untuk berbagai kemungkinan, kumpulkan seluruh energi untuk menyerang rezim sebelum rezim melakukan makar lebih jahat terhadap kalian. Ingat ! PERTAHANAN PALING SEMPURNA ADALAH MENYERANG !
Jangan beri kesempatan rezim bernafas, setelah rezim terlilit skandal E-KTP tercecer yang bikin geger. Jangan biarkan rezim mampu mengambil nafas, untuk kemudian melakukan serangan balik kepada umat secara membabi buta.
Jadikan, momentum Ramadhan ini menjadi momentum Badar Kedua, untuk meluluhlantakkan kekuasaan rezim, menjatuhkannya, menguburnya pada jurang yang terdalam, hingga ketika rezim berteriak tak seorang pun mampu mendengarnya. Bersatulah, untuk mengimpor api perubahan di Malaysia untuk membuat revolusi terbesar sepanjang sejarah nusantara.
Jangan pernah menunduk pada kekuasaan tiran, mendongaklah ! Membusunglah ! Tunjukkan wibawa dan kekuatan kalian dihadapan rezim tiran, buat rezim dzalim ini bertekuk lutut dan bersujud dihadapan kalian.
Wahai umat, wahai kaum muslimin, wahai cucu-cucu Muhammad SAW, Cucu Abu Bakar As Sidiq, Cucu Umar Al Farouk, Cucu Muhamad Al Fatih, tunjukkan kekuatan kalian, dan buat rezim ini menyesal pernah berurusan dengan kalian.
Selanjutnya, tundukanlah jiwa-jiwa kalian pada ketaatan sempurna, dengan menerapkan syariat Islam secara paripurna. Disana, dalam naungan daulah Islam, dalam naungan daulah Khilafah. Allahu Akbar ![MO/sr]