Oleh : Susi
(Member Akademi Menulis Kreatif)
Mediaoposisi.com- Sejatinya peran wanita di dalam kehidupan, tidak hanya sebatas menjadi ibu rumah tangga saja melainkan bisa berprofesi banyak hal selama masih dalam ketentuan syar’i. Namun fenomena wanita muslimah yang terjadi sekarang ini sungguh memprihatinkan.
Bagaimana tidak, jika seorang wanita yang tidak berpendidikan melakukan aktivitas 24 jam di sekitar rumah atau wanita yang berpendidikan dalam pandangan kapitalis sudah mulai bekerja diluar rumah tanpa adanya alasan syar’i, maka pada hakikatnya peran wanita sesungguhnya telah hilang atau terlupakkan.
Mengingat kembali kajadian aksi teror bom kemarin selasa(8/05) sampai kamis(10/05) yang dilakukan puji, wanita yang memakai hijab di gereja di Surabaya menimbulkan phobia terhadap wanita muslimah dan bercadar.
Sehingga untuk menghilangkan phobia itu, komunitas muslim melakukan aksi ‘peluk saya jika anda merasa aman’ di berbagai tempat, minggu(25/05) dimana peserta aksi ini adalah perempuan memakai burka.
Viralnya video ini banyak yang besikap pro dan kontra terhadap mereka, khususnya pada wanita muslimah.
Dimana, sikap kontra itu dinyatakan dalam unggahannya disalah satu akun media sosial yang mengatakan “Dakwah seperti ini adalah dakwahnya harrokiyyah hizbiyyah, ahlussunnah berlepas diri dari hal-hal seperti ini. Akhwat-akhwat ahlussunnah itu bak mutiara yang terjaga dan bukan barang tontonan. Muru’ah muslimah itu di jaga, bukan di umbar jadi ukhty apa kalian tidak malu?”. Kata Uw (nama inisial).
Atau sikap pro mereka dengan salah satu firman allah dalam kitab sici-NYA. Sebagaimana Allah berfirman “Dan hendaklah kamu tetap tinggal dirumah-rumah kalian dan janganlah berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahilliyah dulu,....” (Qs Al-Ahzab :33).
Padahal Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa makna ayat diatas artinya tetaplah seorang wanita dirumah-rumah kalian dan janganlah keluar tanpa adanya kebutuhan syar’i yang membolehkan kalian(wanita) untuk keluar dari rumah.
Adanya pandangan seperti ini, sudah jelas karena minimnya ilmu agama yang diterapkan di dalan kehidupan individu, kelompok maupun bernegara, menyebabkan seseorang yang beragama muslimpun memiliki karaguan atau rasa enggan pada saudara semuslimnya sendiri.
Olehnya itu, sadarilah bahwa peranan Muslimah dalam menegakkan agama Allah tidak hanya terbatasnpada aktivitas dalam rumah saja. Akan tetapi, bila mana tugas seharian sudah selesai, muslimah boleh berjuang ke tengah masyarakat dalam bidang apasaja yang mampu dia lakukan, asalkan tidak melanggar hukum syariat.[MO/sr]