SURABAYA – Presiden Jokowi meninjau bangunan Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, Kota Surabaya. GKI adalah salah satu dari tiga gereja di Surabaya yang diserang bom bunuh diri pada Minggu pagi (13/5/2018).
Jokowi tiba pukul 15.35 WIB. Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana panjang biru tua langsung mendekati tempat kejadian perkara.
Usai melakukan kunjungan, Jokowi yang didampingi Menkopolhukam Wiarnto memberikan keterangan pers.
“Hari ini telah terjadi aksi teror di 3 lokasi di Surabaya. Tindakan terorisme kali ini sungguh biadab dan di luar batas kemanusiaan yang menimbulkan korban anggota masyarakat, anggota kepolisian dan juga anak-anak yang tidak berdosa,” ucap Jokowi.
Menurut Jokowi, pelaku menggunakan dua anak berumur kurang lebih 10 tahun sebagai pelau bom bunuh diri.
Dikatakan Jokowi, terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apa pun. Semua ajaran agama menolak terorisme apa pun alasannya.
“Tak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka cita kita semuanya atas jatuhnya korban akibat serangan bom bunuh diri di Surabaya ini,” katanya.
“Pagi tadi saya sudah memerintahkan kepada Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan saya perintahkan untuk membongkar jaringan itu sampai akar- akarnya,” tegasnya.
Jokowi melanjutkan, seluruh aparat tidak akan membiarkan tindakan pengecut semacam ini. Ia pun mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme dan radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.
Jokowi mengimbau seluruh rakyat di seluruh pelosok tanah air agar semua tetap tenang, menjaga persatuan dan waspada.
“Hanya dengan upaya bersama seluruh bangsa terorisme dapat kita berantas kita harus bersatu melawan terorisme,” tambahnya.
Lewat Instagram pribadinya, Jokowi juga menegaskan bahwa tindakan terorisme sungguh biadab. Korbannya anggota masyarakat, anggota kepolisian, bahkan anak-anak.
“Kita akan hancurkan basis pelaku dan para pendukungnya. Terorisme adalah musuh bagi semua agama,” pungkas Jokowi.
(one/pojoksatu)